KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kerjasama antara bank dan fintech lending memang sudah cukup sering terjadi. Terlebih, fintech lending kerap digunakan oleh industri perbankan untuk memberikan fasilitas kredit dengan melalui channeling atau kerap disebut menjadi lender. Jika melihat secara industri, data OJK mencatat peran perbankan menjadi lender institusi terus tumbuh sejak tahun lalu hingga per Oktober sudah ada 120 bank dengan outstanding pinjaman mencapai Rp 3,71 triliun. Sebagai perbandingan, di Januari 2021 jumlah lender dari bank baru berjumlah 79 dengan outstanding pinjaman sebesar Rp 1,6 triliun. Salah satu pemain fintech lending yang kerap berkolaborasi dengan perbankan ialah Amartha yang sepanjang tahun ini telah mendapat pendanaan dari perbankan mencapai Rp 1,5 triliun. Adapun, bank-bank yang telah bekerjasama antara lain Bank Jatim, Bank BJB, Bank Sumselbabel, BPR Pujon dan BPR Nusumma.
Berawal dari channeling, akankah jadi pintu masuk fintech masuk perbankan?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kerjasama antara bank dan fintech lending memang sudah cukup sering terjadi. Terlebih, fintech lending kerap digunakan oleh industri perbankan untuk memberikan fasilitas kredit dengan melalui channeling atau kerap disebut menjadi lender. Jika melihat secara industri, data OJK mencatat peran perbankan menjadi lender institusi terus tumbuh sejak tahun lalu hingga per Oktober sudah ada 120 bank dengan outstanding pinjaman mencapai Rp 3,71 triliun. Sebagai perbandingan, di Januari 2021 jumlah lender dari bank baru berjumlah 79 dengan outstanding pinjaman sebesar Rp 1,6 triliun. Salah satu pemain fintech lending yang kerap berkolaborasi dengan perbankan ialah Amartha yang sepanjang tahun ini telah mendapat pendanaan dari perbankan mencapai Rp 1,5 triliun. Adapun, bank-bank yang telah bekerjasama antara lain Bank Jatim, Bank BJB, Bank Sumselbabel, BPR Pujon dan BPR Nusumma.