Lahan gersang milik PT Jasa Marga Tbk di bilangan Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, tiba-tiba menjadi daerah penghijauan. Pemicunya adalah sentra penjualan tanaman hias di sekitar lokasi tersebut. Sentra yang ditempati sekitar 30 pedagang ini terkenal karena harganya murah dan ketersediaan tanaman yang komplet. Daerah bertanah tandus nan berdebu rasanya jauh dari sebutan lingkungan yang sehat. Selain banyaknya debu yang menimbulkan polusi udara, daerah gersang seperti itu, tentu saja sangat tidak sedap dipandang mata. Kondisi itulah yang melatarbelakangi munculnya sentra tanaman hias di Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Sebelumnya, hamparan tanah merah itu merupakan lahan kosong untuk proyek jalan tol si empunya lahan, yaitu PT Jasa Marga Tbk.
Untuk mengubah lahan gersang itu menjadi asri, Jasa Marga membuka kesempatan bagi para pedagang tanaman hias berjualan di sana. Dus, sejak tujuh tahun lalu, muncullah sentra tanaman hias Meruya Utara. Santoso Kuswandi, seorang pedagang tanaman hias di sentra ini, mengatakan, pada mulanya hanya ada satu atau dua pedagang yang berjualan di kawasan tersebut. Tapi, seiring berjalannya waktu, jumlah pedagang tanaman hias di sentra ini terus bertambah. "Saat ini ada sekitar 30 kios yang menjual aneka tanaman hias dan pohon buah-buahan," ujar pemilik kios Lusi Flora ini. Beberapa tanaman hias yang dijajakan di sentra tanaman hias Meruya, antara lain, tanaman anting putri, sambang darah, anggrek, jasmine dan bougenville. Sedangkan pohon buah, mulai pohon mangga, kenari, hingga bibit pohon kurma. Selain itu, berbagai jenis rumput dan tanaman pelindung seperti trambesi dan tabebuya, juga dijajakan di sentra tanaman hias ini. Tak hanya menjajakan tanaman hias dan pohon buah, sentra ini juga menjadi pusat pembibitan berbagai tanaman hias unggulan. Contohnya, seperti dilakukan Amarullah, pedagang lainnya di sentra ini. Selain menjual pohon yang sudah jadi, dia tengah melakukan proses okulasi pohon jasmine dengan tongkol pohon jalitri. Asal tahu saja, sentra ini bisa sekaligus menjadi area pembibitan pohon, lantaran lahan usahanya yang terhitung cukup luas. Tiap pemilik kios bisa menempati lahan berjualan dan pembibitan seluas 500 meter persegi. Biasanya, mayoritas para pembeli yang datang ke sentra ini adalah pedagang tanaman hias eceran atau pedagang tanaman hias di sentra lainya di Jakarta. Ada sejumlah alasan mereka tertarik membeli tanaman hias di sentra ini. Selain karena pasokannya komplit, harga jualnya juga cukup terjangkau. Apalagi, jika pelanggan membeli tanaman yang masih setengah jadi, harganya bisa semakin murah. "Kalau pedagang eceran biasanya membeli yang setengah jadi.Setelah dirawat dan siap dijual ke masyarakat pecinta tanaman hias, mereka menjual dagangannya dengan harga tinggi," kata Amarullah. Menurut dia, para pedagang yang membeli tanaman hias di sentra ini berasal dari berbagai derah di sekitar Jakarta. Seperti, Cengkareng, Sunter, Jagakarsa, Cikarang, Bekasi, dan daerah lain. Tapi, tak jarang, pembeli di sentra ini adalah para pengunjung yang biasaa berbelanja bahan kebutuhan pokok di Makro. Kebetulan, lokasi sentra Meruya berhadapan dengan toko ritel tersebut. Umumnya para pedagang tanaman hias di sentra ini adalah penduduk di sekitarnya. Karena dekat dengabn tempat tinggalnya, mereka kerap pulang-pergi setiap hari ke sentra ini. "Paling ada satu pekerja yang tinggal di sini," ujar Santoso.
Setiap kios memiliki rumah panggung untuk tempat beristirahat. Bagian bawah rumah itu biasanya digunakan untuk tempat menyimpan pupuk dan berbagai peralatan berkebun.
(Bersambung) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Adi