JAKARTA. Nilai tukar rupiah selama sepekan terakhir telah melambung 8% dan berakhir di Rp 13.412 per dollar AS. Pergerakan rupiah berhasil mengambil peluang melemahnya dollar AS disertai dukungan paket ekonomi dalam negeri. Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, penguatan rupiah selama sepekan terakhir cukup signifikan. Turunnya data ekonomi AS menjadi pendorong kenaikan rupiah mulai dari data tenaga kerja, ISM Non-Manufacturing hingga bertambahnya defisit neraca perdagangan negeri Paman Sam. Di akhir pekan, laju rupiah semakin kencang setelah notulensi rapat Federal Open Market Committee (FOMC) memberikan sinyal dovish terkait kenaikan suku bunga The Fed.
Berbagai data ekonomi pengaruhi rupiah pekan depan
JAKARTA. Nilai tukar rupiah selama sepekan terakhir telah melambung 8% dan berakhir di Rp 13.412 per dollar AS. Pergerakan rupiah berhasil mengambil peluang melemahnya dollar AS disertai dukungan paket ekonomi dalam negeri. Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, penguatan rupiah selama sepekan terakhir cukup signifikan. Turunnya data ekonomi AS menjadi pendorong kenaikan rupiah mulai dari data tenaga kerja, ISM Non-Manufacturing hingga bertambahnya defisit neraca perdagangan negeri Paman Sam. Di akhir pekan, laju rupiah semakin kencang setelah notulensi rapat Federal Open Market Committee (FOMC) memberikan sinyal dovish terkait kenaikan suku bunga The Fed.