KONTAN.CO.ID - Beredarnya surat dari Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada Menteri BUMN dan Menteri ESDM soal keuangan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), menyadarkan semua pihak, ada sesuatu terkait megaproyek 35.000 megawatt. Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah menyatakan, surat itu menunjukkan posisi strategis PLN dalam pembangunan perekonomian. Apalagi saat ini PLN bertanggungjawab atas program 35.000 MW itu. "Untuk merealisasikan 35 GW membutuhkan dana yang tidak sedikit dan memerlukan dukungan semua stakeholder," ujarnya, Selasa (27/9). Dalam porsi korporasi menurut Edwin, PLN telah menyiapkan langkah untuk memenuhi pendanaan, yakni revaluasi aset, meningkatkan produktivitas aset existing, efisiensi operasi serta pengadaan barang dan jasa. "Kebutuhan pendanaan melalui pinjaman diutamakan untuk dipenuhi dari lembaga multilateral development bank guna mendapatkan cost of fund lebih murah dan penarikan pinjaman disesuaikan dengan progres kemajuan proyek," jelasnya.
Berbagai jurus muluskan megaproyek 35.000 MW
KONTAN.CO.ID - Beredarnya surat dari Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada Menteri BUMN dan Menteri ESDM soal keuangan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), menyadarkan semua pihak, ada sesuatu terkait megaproyek 35.000 megawatt. Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah menyatakan, surat itu menunjukkan posisi strategis PLN dalam pembangunan perekonomian. Apalagi saat ini PLN bertanggungjawab atas program 35.000 MW itu. "Untuk merealisasikan 35 GW membutuhkan dana yang tidak sedikit dan memerlukan dukungan semua stakeholder," ujarnya, Selasa (27/9). Dalam porsi korporasi menurut Edwin, PLN telah menyiapkan langkah untuk memenuhi pendanaan, yakni revaluasi aset, meningkatkan produktivitas aset existing, efisiensi operasi serta pengadaan barang dan jasa. "Kebutuhan pendanaan melalui pinjaman diutamakan untuk dipenuhi dari lembaga multilateral development bank guna mendapatkan cost of fund lebih murah dan penarikan pinjaman disesuaikan dengan progres kemajuan proyek," jelasnya.