KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi melemah terbatas terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (27/3). Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, indikasi ini terlihat dari dolar AS yang diperdagangkan menguat terhadap semua mata uang negara G10, kecuali yen pada Jumat lalu (24/3). Imbal hasil US Treasury 2 tahun turun 13 basis points (bps) menjadi 3,71%. "Hal ini sejalan dengan ekspektasi pasar terkait peluang kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Mei 2023 yang mendekati nol," kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (26/3). Dari rilis data ekonomi AS, S&P Global PMI AS secara tidak terduga naik di atas 50. Sementara itu, berdasarkan Federal Reserve Bank of New York, ukuran aktivitas inflasi AS melambat menjadi 4,75% pada bulan Februari 2023.
Berbagai Sentimen Mewarnai Pergerakan Rupiah, Simak Prediksi Untuk Senin (27/3)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi melemah terbatas terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (27/3). Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, indikasi ini terlihat dari dolar AS yang diperdagangkan menguat terhadap semua mata uang negara G10, kecuali yen pada Jumat lalu (24/3). Imbal hasil US Treasury 2 tahun turun 13 basis points (bps) menjadi 3,71%. "Hal ini sejalan dengan ekspektasi pasar terkait peluang kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Mei 2023 yang mendekati nol," kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (26/3). Dari rilis data ekonomi AS, S&P Global PMI AS secara tidak terduga naik di atas 50. Sementara itu, berdasarkan Federal Reserve Bank of New York, ukuran aktivitas inflasi AS melambat menjadi 4,75% pada bulan Februari 2023.