Berbenah, PT Pos patok laba bersih 2011 naik 25%



JAKARTA. Hilangnya berbagai keistimewaan tatkala PT Pos Indonesia (Persero) masih memonopoli bisnis pengiriman surat, dokumen dan logistik, membuat perusahaan perusahaan tersebut harus terus berbenah diri. Kini, perusahaan pos milik pemerintah itu tengah berusaha membenahi sistem pelayanannya.Menurut Direktur Utama PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana, pembenahan itu harus dilakukan. Apalagi, ia menargetkan, pada 2011, laba bersih PT Pos bisa naik 20%-25%. Untuk itu, ia mencanangkan tiga pilar strategi. Pertama, PT Pos memodernisasi bangunan dan pelayanannya, baik di kantor pusat maupun di cabang. Selain itu, PT Pos juga akan menambah titik-titik pelayanan sampai ke pelosok daerah. Saat ini, PT Pos memiliki 3.700 cabang dengan 24.000 titik layanan. Mardjana belum bisa menyebutkan berapa banyak titik layanan yang akan ditambah.Kedua, membangkitkan kembali brand image PT Pos. Dan, ketiga, memberikan pelayanan berbasis teknologi dan informasi (TI). Untuk merealisasikan teknologi layanan berbasis TI, PT Pos telah menyiapkan dana Rp 500 miliar. Toh, menurut Mardjana, masih ada banyak faktor lain yang akan menentukan. "Tercapainya target tersebut sangat tergantung respon pasar, kesiapan produk, dan sumber daya manusia yang kita punya," tuturnya.

Tahun 2009, PT Pos memperoleh laba bersih Rp 80 miliar. Target laba bersih tahun ini sebesar Rp 170 miliar.

Bisnis posPT Pos menyediakan tiga layanan dasar, yaitu layanan jasa keuangan, jasa logistik, dan jasa pengiriman surat. Pada triwulan I- 2010, layanan jasa keuangan tumbuh 25,81% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Omzet dari jasa keuangan mencapai Rp 220 miliar selama triwulan I-2010 tersebut. Bisnis jasa keuangan yang saat ini dikelola PT Pos antara lain adalah jasa pengiriman uang tenaga kerja Indonesia (TKI) pembayaran tagihan listrik, telepon, kartu kredit, kredit, rumah, hingga pembayaran cicilan kendaraan.Sementara bisnis layanan jasa logistik tumbuh 16,18% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, dengan omzet Rp 64 miliar. Nah yang terbesar adalah jasa pengiriman surat. Omzet di triwulan I-2010 mencapai Rp 757 miliar. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (ASPERINDO) M. Kadrial menilai, rencana perbaikan layanan yang dicanangkan PT Pos sudah tepat. Ia berharap, dengan langkah ini, PT Pos sebagai BUMN tak lagi merugi."Sebagai perusahaan jasa pengiriman milik negara yang cukup besar, PT Pos harus mampu mendatangkan keuntungan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: