Berburu Lukisan di Lelang Christie''s



JAKARTA. Mari berburu lukisan lagi. Balai Lelang Internasional Christie''s akan mengadakan lelang di Hongkong, pada 29 November sampai 3 Desember. Lelang itu bertajuk Southeast Asia Modern + Contemporary Art, Asian Contemporary Art, dan Chinese 20th Century Art Highlights . Di lelang itu, Christie''s akan melelang lukisan bersama wine, keramik, perhiasan, dan jam.

Khusus lukisan, Anda bisa menemukan lukisan modern dan klasik China, serta kaligrafi China. Ada pula lukisan kontemporer Asia, tepatnya karya pelukis Thailand, Filipina, Vietnam, India, Jepang, Korea, dan Indonesia.

Menurut Vice President Kantor Perwakilan Christie’s Indonesia Amalia Wirjono,  lukisan Asia Tenggara sedang populer di mata investor. "Investor melihat harganya masih menarik dibandingkan lukisan Jepang, India, dan Korea," ujarnya.


Sejumlah nama besar perupa Indonesia akan tampil dalam lelang ini. Sebut saja maestro S.Sudjojono atau para pelukis kontemporer yang sedang naik daun seperti I Nyoman Masriadi dan Budi Kustarto.

Sebelum berangkat ke Hong Kong, Christie''s akan memamerkan karya anak negeri itu di Hotel Ritz Carlton Jakarta, dari 18 - 20 September 2008.

Amalia juga bilang, lukisan-lukisan  yang dijual dalam lelang kali ini harganya berkisar antara Rp 1,5  miliar sampai Rp 11,4 miliar. Namun, ia tak bisa memperkirakan berapa kenaikan yang akan tercapai dari harga estimasinya.  Namun, ia yakin harga lukisan Asia Tenggara masih baik ke depannya.

Karya perupa Hendra Gunawan misalnya. Sekarang harganya bisa mencapai Rp 7 miliar. Padahal harga estimasinya saat lelang dulu bisa jauh di bawah harga itu. "Karyanya memang sangat bagus dan pelukisnya sendiri sudah tidak ada," jelas Amelia.

Yakin bisa sukses

Nah, meski kondisi ekonomi global kini bermasalah, Amalia yakin lelang kali ini akan sukses. Sebab lelang-lelang sebelumnya juga berhasil. Lelang Christie''s Musim Semi 2008 di Hong Kong, misalnya, mencapai total US$ 315,2 juta. Lelang ini merupakan lelang termahal dalam sejarah lelang di Asia.

Christie''s memlilih lukisan berdasarkan kualitas dan bagaimana tanggung jawab si pelukis pada karya seni yang ia buat. Hal itu mencakup sejarah dan biodata pelukis, hingga berapa karyanya yang masuk galeri atau museum. Semakin banyak masuk museum, kualitas karyanya akan makin meyakinkan.

Namun, menilai banyak karya seni rupa yang berkualitas, memang susah-susah gampang. "Paling baik adalah kita pelajari dulu sejarahnya" kata pengamat sekaligus kolektor lukisan, Dr.Ing Wiyu Wahono. Pergaulan dengan sesama kolektor dan seniman juga penting. Dari sini, kita bisa memperoleh informasi tentang lukisan-lukisan yang potensial.

Wiyu menilai, sah-sah saja investor mencari peluang untung lewat lukisan. Yang menjadi masalah adalah bagaimana mencari cara menggaet keuntungan lewat investasi di lukisan. "Yang paling penting adalah cari karya yang disukai pasar," sarannya. Selanjutnya, ia berseloroh, berinvestasi di lukisan harus melihat dengan telinga, artinya, mencari dengar apa yang paling disukai saat ini. Itulah yang paling penting.

Walau demikian, Amalia bilang sebaiknya kita jangan menjadikan lukisan sebagai investasi semata. "Kalau kita hanya memandang dari sisi investasi, bisa merusak karya seni itu sendiri," kata dia. Ia memberi saran bagi para kolektor baru. "Harus sering ke galeri, kalau bisa ketemu senimannya, baca buku dan ikuti perkembangannya."

Namun, ada kalanya berinvestasi lukisan bisa sedikit "kotor". "Lukisan-lukisan itu juga bisa digoreng,''" kata Wiyu. Biasanya,  "bandar" mencari keuntungan dengan cara membeli seluruh lukisan karya seorang pelukis . Lalu, memasukkannya lagi dalam lelang dan membelinya sendiri dengan perantara orang lain. "Ia punya posisi jual untuk menawarkan lukisannya dengan harga yang lebih tinggi dari saat ia pertama beli," ungkap Wiyu.

Ia juga memberikan kriteria calon lukisan yang harganya bisa tinggi di kemudian hari. "Lukisan itu mesti punya gaya  dan karakteristik khusus serta punya semangat zaman yang tinggi," terang Wiyu. Tak perlu repot-repot mencari. Gampangnya, lukisan yang sudah masuk lelang internasional seperti lelang Christie''s pasti memiliki kualitas dan lulus standar lukisan berskala internasional. "Untuk bisa masuk lelang Christie''s saja, perjalanannya sudah panjang dan melewati banyak lelang sebelumnya," kata Amalia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie