Kendaraan roda empat sudah jadi kebutuhan penting sebagian besar masyarakat Indonesia. Jika beli mobil baru terasa berat di kantong, membeli mobil bekas bisa menjadi pilihan. Apalagi saat ini sudah banyak pusat penjualan mobil bekas yang layak direkomendasikan. Anda bisa menemukan sentra penjualan mobil bekas di tiap kota. Salah satunya di Surabaya. Nah, jika sedang melewati Jalan Kertajaya, di sepanjang jalan tersebut Anda akan melihat rentetan showroom mobil bekas. Untuk menuju lokasi ini dibutuhkan waktu sekitar 45 menit dari Bandara Juanda, Surabaya. Tidak ada patokan khusus untuk menemukan lokasi ini, karena tempatnya berada di tengah Kota Surabaya.
Di daerah ini terdapat lebih dari 70 gerai mobil bekas. Berbagai jenis mobil tersedia di sini, mulai dari mobil niaga, mobil keluarga seperti Avanza, sampai dengan mobil mewah keluaran terbaru, macam Alphard, Hummer, Jeep, maupun Pajero. Jika berkunjung ke lokasi ini, Anda tidak perlu khawatir bakal sulit mencari parkir. Maklum, para pengunjung dapat menaruh mobil atau motornya tepat di depan gerai yang akan dituju. Tidak perlu khawatir untuk kehilangan kendaraan, karena ada banyak tukang parkir yang menjaganya. Sehingga, para pemilik kendaraan dapat berjalan kaki mencari mobil di showroom yang ada di sini. Dwi Suryanti, salah satu pegawai Maradona Motor di sentra ini, mengatakan, pusat penjualan mobil bekas ini sudah ada sejak tahun 90-an. Tapi dia tidak tahu persis asal usul berdirinya sentra mobil bekas tersebut. Berbeda dengan kebanyakan showroom di sini, Maradona Motor khusus menjual mobil niaga. “Sebab, mobil niaga banyak yang cari dan pasti laku,” jelas Dwi. Di gerai ini tersedia berbagai mobil niaga seken, baik jenis pikap seperti Mitsubishi L300, truk, ataupun jenis lain. Bila Anda tidak menemukan kendaraan niaga yang dicari, jangan sungkan untuk bertanya. Karena, mereka tidak memajang seluruh mobil jualannya di showroom. Harga jual yang ditawarkan Maradona Motor wajar-wajar saja, yaitu mulai dari Rp 50 juta. Harga mobil tentu bisa lebih mahal sesuai dengan tahun keluaran dan jenis kendaraannya. Dwi mengaku, pada Ramadan seperti saat ini penjualannya naik tajam. “Banyak orang mencari kendaraan untuk jualan dan pulang kampung,” katanya.
Omzet yang Dwi dapat mencapai ratusan juta rupiah per bulan. Sayang, Dwi enggan menyebutkan keuntungan bersih yang dia dapatkan. Salah satu penjual mobil bekas lainnya adalah Kasemun. Laki-laki kelahiran Surabaya ini mengaku sudah membuka bisnis jual beli mobil bekas sejak tahun 2000. Kasemun juga lebih banyak menjual mobil niaga keluaran berbagai merek. Alasannya karena mobil niaga lebih cepat laku dan modal usaha yang dibutuhkan terbilang kecil. Dia menjual kendaraan di kisaran Rp 50 juta−Rp 150 juta per unit. Saat Ramadan, Kasemun bisa kedatangan pengunjung sekitar 20 orang hingga 25 orang dalam sehari. Sedangkan omzetnya dapat meningkat sekitar 30% dari bulan-bulan biasanya. (Bersambung) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Havid Vebri