Berburu saham pembagi dividen, cermati hal ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Enam emiten di pasar modal berencana menebar dividen jelang tutup tahun ini. Ini saatnya bagi pelaku pasar untuk mencermati momentum ini, guna meraih cuan.

Emiten yang berencana membagikan dividen interim diantaranya, PT Sepatu Bata Tbk (BATA), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Kirana Megatara Tbk (KMTR), PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk (PGLI), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Diantara enam emiten tersebut, emiten KMTR memiliki dividen yield yang paling besar sekitar 4,79%. Di mana, KMTR berencana membagikan dividen sebesar Rp 24,45 dividen per saham. Total dividen yang akan dibagikan berkisar Rp 195,53 miliar. Pada penutupan perdagangan Jumat (8/12), saham KMTR bertengger pada level Rp 510.


Okky Jonathan Siahaan, analis Erdhika Elit Sekuritas mengungkapkan, selain besaran dividen yield, yang menjadi perhatian adalah bisnis emiten tersebut. Pelaku pasar juga harus mencermati sumber keuntungan perusahaan tersebut. "Kalau untung karena jual aset menurut saya kurang menarik, tapi kalau untung dari penjualan naik pasti akan lebih bagus," kata Okky kepada KONTAN, Jumat (8/12).

Selain itu, yang harus dicermati adalah sisi teknikal emiten. Terutama pada saat membeli, jangan sampai jenuh beli atau overbought. Cara ini bisa digunakan untuk memilih momentum yang tepat, baik untuk masuk maupun keluar.

"Saya juga mencermati, para trader memanfaatkan momentum dividen ini sebagai aksi profit taking," imbuhnya. Lanjut Okky, hal itu dilakukan untuk mengindari pajak final 10% apabila memiliki NPWP, atau 20% jika tidak memiliki NPWP.

"Investor lebih memilih mendapatkan capital gain. Biasanya sebelum dan saat cum date, harga saham bisa naik," imbuhnya.

Nah, sedangkan yang menginginkan dividen, biasanya investor jangka menengah maupun panjang. Juga sekaligus sebagai langkah untuk menabung.

Dari keenam emiten tersebut, Okky menjagokan emiten TOWR. Pasalnya, emiten tersebut memiliki price to earning ratio (PER) yang masih murah berkisar 15,67 kali. Bila dibandingkan dengan industrinya yang mencapai 22,44 kali.

"Trading buy on weakness saham TOWR pada target harga Rp 4.200 dan support pada Rp 3.700. Ini target seminggu ini," sarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini