Berburu SDM, BSM jajaki kerjasama dengan beberapa universitas



JAKARTA. Guna memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di industri syariah yang masih minim, Bank Syariah Mandiri (BSM) menjalin kerjasama dengan Universitas Indonesia (UI). Kerjasama ini berbentuk Early Recruitment Program (ERP) atau perekrutan tenaga fresh graduate dari Universitas Indonesia.Direktur BSM Hanawijaya mengatakan, program ini dilakukan sehubungan tingginya kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di Bank Syariah Mandiri. “Bank Syariah Mandiri adalah bank yang sedang tumbuh dan kami melakukan ekspansi ke seluruh Indonesia. Karena itu kebutuhan SDM di BSM juga sangat tinggi,” kata Hanawijaya, Kamis (10/3).Pada 2009-2010, BSM merekrut sedikitnya 3.000 SDM baru. Untuk tahun ini sendiri BSM membutuhkan SDM sekitar 2.700 orang. "Hingga Maret 2011, tenaga yang telah terpenuhi baru sekitar 500 orang saja," tuturnya.ERP merupakan program rekrutmen tenaga baru lulus yang digelar BSM bekerjasama dengan UI. Dengan program ini, kampus menyediakan tenaga kerja baru lulus kuliah. Sementara Bank Syariah Mandiri akan memberi training di kampus dan kemudian kesempatan magang kerja di kantor-kantor BSM. Setelah magang, para tenaga baru lulus ini akan dikontrak oleh BSM selama beberapa bulan. Tenaga yang berprestasi baik akan langsung diangkat menjadi karyawan tetap.Ke depan, program ini akan dikerjasamakan juga dengan perguruan tinggi lain. Saat ini yang sudah dijajaki antara lain Universitas Sumatra Utara, Universitas Lampung, Universitas Lambung Mangkurat, UII, STIE SEBI, Universitas Hasanuddin, dll. “Yang sudah resmi dalam bentuk kerjasama adalah dengan UI ini,” kata Hanawijaya.Selain dalam bentuk ERP, BSM juga membuka peluang bagi fresh graduate melalui program Management Development Program.Sebelumnya, Gubernur BI Darmin Nasution meminta perbankan syariah untuk memperhatikan pemenuhan jumlah dan penguatan kualitas SDM sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas industri syariah. "Selain itu perlu diperhatikan pemberian insentif yang tepat, terutama berbentuk regulasi yang kondusif serta penguatan inovasi produk dan infrastruktur industri," kata Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: