Bercermin Kegagalan Bank AS, Ini Langkah OJK Terkait Permodalan Perbankan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah gejolak sistem perbankan di Amerika Serikat dan Eropa pasca-kolapsnya sejumlah bank, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, akan terus melakukan penguatan kinerja dan konsolidasi perbankan khususnya permodalan dalam rangka memastikan perbankan yang lebih resilient dan memiliki daya saing yang kuat.

"Ketentuan perbankan termasuk permodalan dapat disesuaikan mempertimbangkan dinamika dan perkembangan domestik dan global," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae kepada Kontan.co.id, Senin (3/4).

Sejumlah bank juga di gadang-gadang akan melakukan penambahan modal dalam waktu dekat, hal ini dilakukan dalam upaya untuk memenuhi modal inti Rp 3 triliun.


Misalnya, PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) yang baru-baru ini mengumumkan akan melakukan penambahan modal lewat mekanisme rights issue tahun ini dengan target dana jumbo yakni sekitar Rp 12 triliun.

Baca Juga: Jelang Lebaran, SWI Peringatkan Masyarakat Waspada pada Pinjol Ilegal

Dalam aksi korporasi ini, BBKP berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 120 miliar lembar saham baru dengan nominal Rp 100 per saham.

Wakil Direktur Utama Bank KB Bukopin Robby Mondong mengatakan, pihaknya tengah dalam proses mengajukan izin ke OJK.

Penyataan efektif dari regulator ditargetkan bisa diperoleh pada bulan April sehingga rights issue bisa dirampungkan pada Mei 2023.

Dia mengungkapkan, Kookmin Bank selaku pemegang saham pengendali berkomitmen menyerap seluruh haknya dan juga menyiapkan dana untuk mengambil sebagian saham rights issue yang tidak diserap pemegang saham publik.

"Namun, kami juga menjajaki kerjasama dengan beberapa institusi untuk yang siap untuk membeli saham rights issue porsi publik apabila ada sisa yang tidak dieksekusi pemegang saham publik," kata Robby, belum lama ini.

Adapun dana hasil rights issue akan digunakan perseroan untuk  pengembangan bisnis, investasi di sektor teknologi informasi dalam rangka mendukung tranformasi digital yang dilakukan, serta untuk menyehatkan aset.

Namun, sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis. Robby bilang, pihaknya akan mengembangkan bisnis baik di segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), wholesale, maupun ritel.

Dari sisi wholesales, Bank KB Bukopin akan melakukan ekspansi melalui Korean Link Business. Nama Kookmin Bank yang sangat besar di Korea menjadi keunggulan Bukopin dalam menjalin kerjasama dengan perusahaan Korea di Indonesia. "Penyaluran kredit ke Korean Link hingga Maret 2023 sudah lebih dari Rp 3 triliun," ujar Robby.

Editor: Yudho Winarto