BANDUNGAN adalah salah satu sentra tanaman hias yang cukup populer di daerah Semarang dan sekitarnya. Banyak orang dari kota Semarang, Ungaran, maupun Ambarawa yang menyempatkan datang ke sentra ini untuk membeli tanaman hias. Banyak pula konsumen dari Solo dan Yogyakarta berkunjung ke mari.Sentra ini populer lantaran sudah ada semenjak 25 tahun lalu. Selain itu, sentra ini berada di lokasi wisata pegunungan Bandungan, Semarang, Jawa Tengah. Bandungan berada di dataran yang cukup tinggi di kaki Gunung Ungaran. Pemandangan pegunungan yang mempesona dan sejuknya kesegaran udara menjadi andalan tempat wisata ini.Dari Kota Semarang, tempat wisata ini berjarak sekitar 23 km dengan masa tempuh sekitar satu jam. Jika Jakarta mempunyai Puncak, Bogor, orang Semarang pun memiliki Bandungan sebagai tempat untuk menghilangkan kepenatan tubuh serta pikiran mereka.Selain sentra tanaman hias, Bandungan terdapat beberapa daya tarik wisata lainnya seperti Pasar Bandungan. Pasar tradisional ini menyediakan buah-buahan dan sayuran segar produk perkebunan di sekitar wilayah Bandungan.Ada juga beberapa tempat lain yang menarik bagi wisatawan seperti Candi Gedong Songo, arena outbond dan kolam renang Umbul Sidomukti, sentra pemancingan Blater di Jimbaran, dan lainnya.Sentra tanaman hias Bandungan ini berada persis di samping pasar Bandungan, dan menjadi pusat lokasi wisata. Ada sekitar 24 pedagang tanaman hias berjejer menjajakan tanaman di sentra tersebut. Kebanyakan dari mereka adalah penduduk asli daerah sekitar Bandungan.Letaknya yang berada di lokasi wisata sekaligus menguntungkan bagi para penjual tanaman hias di sentra tersebut. Selain menjadi lebih populer, konsumen pun lebih ramai karena banyak wisatawan berkunjung ke lokasi wisata tersebut.Rusmanah, salah satu pedagang tanaman hias di sentra ini menuturkan bahwa sebagian pembeli yang datang ke kiosnya merupakan wisatawan yang sedang liburan atau refreshing di tempat wisata Bandungan. Mereka ada yang datang dari Semarang, serta banyak pula berasal dari luar kota.Para pembeli itu kebanyakan menginap di hotel-hotel yang tersebar di daerah tersebut. Sebagian lagi, lanjut Rusmanah, datang ke tempat tersebut memang khusus untuk memborong koleksi tanaman hias.Rusmanah mengklaim bahwa sentra tanaman hias di Bandungan terkenal menyediakan koleksi lengkap berbagai jenis tanaman hias. Selain itu, harganya pun relatif lebih murah ketimbang sentra-sentra tanaman hias di tempat lain di Semarang dan sekitarnya.Wahyudi, penjual tanaman hias lainnya, membenarkan pengakuan Rusmanah. Menurut pria yang delapan tahun terakhir ini meneruskan usaha kedua orang tuanya sebagai penjual tanaman hias itu, kehadiran wisatawan bisa mendongkrak penjualan tanaman hias di Bandungan. "Biasanya, wisatawan mampir setelah berjalan-jalan di Candi Gedong Songo ataupun di lokasi wisata lainnya," ungkapnya. Tempat Berbelanja Para Pedagang SekitarProspek sentra tanaman hias Bandungan memang cerah. Selain sudah terkenal, wisatawan yang terus berdatangan dan makin bertambah dari tahun ke tahun ikut mendongkrak penjualan tanaman hias di sentra tersebut.Mursanah, salah satu pedagang tanaman hias di sentra ini, mengatakan, dalam kondisi normal, penjualannya bisa mencapai Rp 300.000 per hari atau sekitar Rp 9 juta per bulan. Ibu yang telah berjualan di sentra ini sejak 16 tahun lalu menjual aneka jenis anggrek. Dia mendapatkan pasokan anggrek dari Jakarta, Solo dan Magelang. Harga jual tanaman anggreknya ratarata Rp 40.000 per tanaman.Setiap minggu, paling tidak dia bisa menjual 50 tanaman anggrek. Dari penjualan tersebut dia mendapat keuntungan Rp 10.000 per tanaman. Margin sebesar ini tergolong besar bila dibandingkan dengan keuntungan dari penjualan tanaman lain. "Kalau dari tanaman selain anggrek keuntungan saya paling cuma Rp 1.000 sampai Rp 3.000, maksimal Rp 5.000," ungkap Mursanah.Rusmanah, pedagang tanaman hias lainnya, mengakui tak bisa meraup omzet yang pasti. Bila sedang sepi, dia mengaku pernah mendapat duit dari penjualan Rp 10.000 saja. Tapi bila sentra sedang ramai pengunjung, Rusmanah bisa mengumpulkan omzet hingga Rp 500.000 dalam sehari.Keberadaan pengunjung memang menentukan omzet pedagang. Wahyudi, pedagang lainnya, menambahkan, sentra yang berada di lokasi wisata ini akan sangat ramai di akhir pekan atau pada hari libur. Ketika tanggal merah, jumlah wisatawan membludak sehingga konsumen pun turut bertambah. "Kalau hari libur, omzet saya Rp 1,5 juta per hari," kata pria yang telah delapan tahun berjualan di sentra ini, meneruskan usaha orang tuanya.Namun di hari biasa, Wahyudi mengatakan, penjualannya paling banyak Rp 750.000. Hari biasa memang menjadi jatah konsumen yang berniat membeli tanaman, bukan berlibur.
BERDAGANG TANAMAN HIAS DI LOKASI WISATA
BANDUNGAN adalah salah satu sentra tanaman hias yang cukup populer di daerah Semarang dan sekitarnya. Banyak orang dari kota Semarang, Ungaran, maupun Ambarawa yang menyempatkan datang ke sentra ini untuk membeli tanaman hias. Banyak pula konsumen dari Solo dan Yogyakarta berkunjung ke mari.Sentra ini populer lantaran sudah ada semenjak 25 tahun lalu. Selain itu, sentra ini berada di lokasi wisata pegunungan Bandungan, Semarang, Jawa Tengah. Bandungan berada di dataran yang cukup tinggi di kaki Gunung Ungaran. Pemandangan pegunungan yang mempesona dan sejuknya kesegaran udara menjadi andalan tempat wisata ini.Dari Kota Semarang, tempat wisata ini berjarak sekitar 23 km dengan masa tempuh sekitar satu jam. Jika Jakarta mempunyai Puncak, Bogor, orang Semarang pun memiliki Bandungan sebagai tempat untuk menghilangkan kepenatan tubuh serta pikiran mereka.Selain sentra tanaman hias, Bandungan terdapat beberapa daya tarik wisata lainnya seperti Pasar Bandungan. Pasar tradisional ini menyediakan buah-buahan dan sayuran segar produk perkebunan di sekitar wilayah Bandungan.Ada juga beberapa tempat lain yang menarik bagi wisatawan seperti Candi Gedong Songo, arena outbond dan kolam renang Umbul Sidomukti, sentra pemancingan Blater di Jimbaran, dan lainnya.Sentra tanaman hias Bandungan ini berada persis di samping pasar Bandungan, dan menjadi pusat lokasi wisata. Ada sekitar 24 pedagang tanaman hias berjejer menjajakan tanaman di sentra tersebut. Kebanyakan dari mereka adalah penduduk asli daerah sekitar Bandungan.Letaknya yang berada di lokasi wisata sekaligus menguntungkan bagi para penjual tanaman hias di sentra tersebut. Selain menjadi lebih populer, konsumen pun lebih ramai karena banyak wisatawan berkunjung ke lokasi wisata tersebut.Rusmanah, salah satu pedagang tanaman hias di sentra ini menuturkan bahwa sebagian pembeli yang datang ke kiosnya merupakan wisatawan yang sedang liburan atau refreshing di tempat wisata Bandungan. Mereka ada yang datang dari Semarang, serta banyak pula berasal dari luar kota.Para pembeli itu kebanyakan menginap di hotel-hotel yang tersebar di daerah tersebut. Sebagian lagi, lanjut Rusmanah, datang ke tempat tersebut memang khusus untuk memborong koleksi tanaman hias.Rusmanah mengklaim bahwa sentra tanaman hias di Bandungan terkenal menyediakan koleksi lengkap berbagai jenis tanaman hias. Selain itu, harganya pun relatif lebih murah ketimbang sentra-sentra tanaman hias di tempat lain di Semarang dan sekitarnya.Wahyudi, penjual tanaman hias lainnya, membenarkan pengakuan Rusmanah. Menurut pria yang delapan tahun terakhir ini meneruskan usaha kedua orang tuanya sebagai penjual tanaman hias itu, kehadiran wisatawan bisa mendongkrak penjualan tanaman hias di Bandungan. "Biasanya, wisatawan mampir setelah berjalan-jalan di Candi Gedong Songo ataupun di lokasi wisata lainnya," ungkapnya. Tempat Berbelanja Para Pedagang SekitarProspek sentra tanaman hias Bandungan memang cerah. Selain sudah terkenal, wisatawan yang terus berdatangan dan makin bertambah dari tahun ke tahun ikut mendongkrak penjualan tanaman hias di sentra tersebut.Mursanah, salah satu pedagang tanaman hias di sentra ini, mengatakan, dalam kondisi normal, penjualannya bisa mencapai Rp 300.000 per hari atau sekitar Rp 9 juta per bulan. Ibu yang telah berjualan di sentra ini sejak 16 tahun lalu menjual aneka jenis anggrek. Dia mendapatkan pasokan anggrek dari Jakarta, Solo dan Magelang. Harga jual tanaman anggreknya ratarata Rp 40.000 per tanaman.Setiap minggu, paling tidak dia bisa menjual 50 tanaman anggrek. Dari penjualan tersebut dia mendapat keuntungan Rp 10.000 per tanaman. Margin sebesar ini tergolong besar bila dibandingkan dengan keuntungan dari penjualan tanaman lain. "Kalau dari tanaman selain anggrek keuntungan saya paling cuma Rp 1.000 sampai Rp 3.000, maksimal Rp 5.000," ungkap Mursanah.Rusmanah, pedagang tanaman hias lainnya, mengakui tak bisa meraup omzet yang pasti. Bila sedang sepi, dia mengaku pernah mendapat duit dari penjualan Rp 10.000 saja. Tapi bila sentra sedang ramai pengunjung, Rusmanah bisa mengumpulkan omzet hingga Rp 500.000 dalam sehari.Keberadaan pengunjung memang menentukan omzet pedagang. Wahyudi, pedagang lainnya, menambahkan, sentra yang berada di lokasi wisata ini akan sangat ramai di akhir pekan atau pada hari libur. Ketika tanggal merah, jumlah wisatawan membludak sehingga konsumen pun turut bertambah. "Kalau hari libur, omzet saya Rp 1,5 juta per hari," kata pria yang telah delapan tahun berjualan di sentra ini, meneruskan usaha orang tuanya.Namun di hari biasa, Wahyudi mengatakan, penjualannya paling banyak Rp 750.000. Hari biasa memang menjadi jatah konsumen yang berniat membeli tanaman, bukan berlibur.