Sebagai seorang pengusaha bimbingan belajar (bimbel), Ari Wibowo tidak hanya memikirkan keuntungan. Ia juga selalu mengutamakan aspek sosial dalam dalam menjalankan usahanya. Agar bisnis bimbelnya bermanfaat bagi orang lain, pria 24 tahun ini merekrut para mahasiswa dan pengangguran sebagai karyawan. Segala posisi, mulai kepala cabang, staf administrasi, hingga tutor diserahkan kepada para mahasiswa. "Ada sekitar 210 mahasiswa yang sekarang saya pekerjakan," kata pemilik Bimbel Bintang Solusi Mandiri ini. Ari mulai merintis usaha Bimbel Bintang Solusi Mandiri (BSM) di Jakarta pada tahun 2008.
Saat itu, ia baru menyelesaikan program diploma tiga (D3) di Akademi Pimpinan Perusahaan Departemen Perindustrian.Bisnis bimbelnya berkembang pesat hingga BSM memiliki 35 cabang di seluruh Jabotabek. Padahal, karyawannya waktu itu tidak banyak. "Bisa dibilang, saya yang mengerjakan hampir semua peran di usaha bimbel ini," katanya. Setelah setahun meraup untung, Ari mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang kurang dalam bisnisnya. "Saya juga ingin bisnis ini bermanfaat bagi orang lain, bukan hanya pada siswa-siswa yang belajar di BSM," ujarnya. Sejak itu, Ari mulai merekrut mahasiswa untuk membantunya di bimbel. Ia memilih memperkerjakan mahasiswa karena banyak mahasiswa yang tidak mampu membiayai kuliah. Para mahasiswa itu pun dilatih kemampuannya mengajar dan manajemen bimbingan belajar. "Saya punya kesadaran itu, karena dulu saya juga selalu kekurangan biaya," katanya. Tidak berhenti disitu, Ari juga memberdayakan orang-orang dari desa yang sebagian besar adalah pengangguran. Ari bercerita, awalnya ada satu orang dari desa di Tegal, Jawa Tengah, yang meminta pekerjaan padanya. Karena tidak memiliki keterampilan, ia melatih orang itu untuk mengurus pemeliharaan alat-alat elektronik, seperti komputer dan pendingin ruangan atau air conditioner (AC) yang ada di cabang BSM.
Dari situ, Ari menyadari bahwa banyak orang desa yang membutuhkan pekerjaan untuk meningkatkan taraf hidup serta penghasilannya. Selain dari Tegal, ia pun mengajak puluhan orang dari daerah Bogor untuk bekerja padanya. Saat ini, total pekerja yang ditampungnya sekitar 35 orang. Selain diberikan pelatihan, Ari juga memberikan mereka tempat tinggal di lokasi cabang BSM. Setelah bimbelnya berkembang pesat, pada tahun 2009 Ari mendirikan bisnis rumah makan yang diberi nama Rest Door. Di lini usaha kuliner ini, ia juga memberdayakan orang-orang dari desa. Mereka dipekerjakan sebagai koki dan diberi pelatihan memasak. "Ada 24 orang karyawan saya, semuanya hanya tamatan sekolah dasar," tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Havid Vebri