Bagi sebagian besar orang, sampah berarti barang tak terpakai yang sudah tidak memiliki nilai ekonomi lagi. Namun tidak demikian dengan Erni Suhaina, pendiri Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Bu Nandang di Cilacap, Jawa Tengah. Sejak 2005, ia memberdayakan warga untuk mengolah sampah menjadi produk kerajinan. Hal itu dilakukannya melalui serangkaian program pelatihan kepada warga di tiga kecamatan, yakni Cilacap Tengah, Cilacap Utara, dan Cilacap Selatan. Metode pelatihan yang diterapkan Erni adalah dengan membangun mindset entrepreneurship melalui pemanfaatan sampah menjadi barang yang indah dan mendatangkan rupiah. "Slogan kami mengubah sampah menjadi berkah, indah, dan rupiah," ujar ibu tiga putera ini.
Berdayakan warga mengolah sampah jadi kerajinan
Bagi sebagian besar orang, sampah berarti barang tak terpakai yang sudah tidak memiliki nilai ekonomi lagi. Namun tidak demikian dengan Erni Suhaina, pendiri Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Bu Nandang di Cilacap, Jawa Tengah. Sejak 2005, ia memberdayakan warga untuk mengolah sampah menjadi produk kerajinan. Hal itu dilakukannya melalui serangkaian program pelatihan kepada warga di tiga kecamatan, yakni Cilacap Tengah, Cilacap Utara, dan Cilacap Selatan. Metode pelatihan yang diterapkan Erni adalah dengan membangun mindset entrepreneurship melalui pemanfaatan sampah menjadi barang yang indah dan mendatangkan rupiah. "Slogan kami mengubah sampah menjadi berkah, indah, dan rupiah," ujar ibu tiga putera ini.