Beredar kabar regulated agent ditunda, mogok kargo berangsur pulih



JAKARTA. Keriuhan di areal Gudang Kargo Terminal I Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, berangsur pulih Selasa (5/7) malam. Pekerja ekspedisi yang mogok mengirimkan barang sejak Senin malam meninggalkan lokasi unjuk rasa. Awak ekspedisi balik kanan setelah mendapat kepastian bahwa pemberlakuan kebijakan agen inspeksi (regulated agent/RA) di Bandara Soekarno-Hatta ditunda sampai 3 Agustus 2011. Aksi mogok lebih 1.000 pekerja ekspedisi sendiri dilatari penerapan RA per 3 Juli alias maju sebulan dari kesepakatan awal. Sumber KONTAN menjelaskan, dengan RA, prosedur makin rumit dan mahal. Mereka protes lantaran alurnya makin ribet. Selain itu kapasitas x-ray bagasi kecil, cuma bisa 1-2 karung. Beda saat sebelum RA, sekali periksa x-ray muat kapasitas 10koli - 15 koli (1 koli = 10 kg). Walhasil harus bongkar berulang-ulang. Keluhan lain, memperlambat dan tidak efisien waktu, barang kiriman berisiko rusak. Soalnya dibongkar-bongkar. "Yakin pasti ada pihak tertentu yang punya kepentingan. Pemerintah seolah tidak memperingan. Padahal kalau tidak ada pengiriman, stok daerah kosong, perekonomian terhambat," sesalnya. Spontan pekerja ekspedisi cari akal demi menunjukkan ketidaksetujuan. Senin, sekitar pukul 22.00 WIB, satu per satu kendaraan ekspedisi memblokade pintu masuk Gudang Kargo di Terminal I Bandara Soekarno Hatta. Kompak, awak lain yang tadinya dihadang ikut mogok kerja, walau tidak terjadi perusakan. Situasi makin crowded. Antrean kendaraan ekspedisi menuju gudang sudah lebih 1 km. Massa yang semula 200-300 orang, melonjak menjadi 1.000 lebih. Lewat tengah malam situasi jadi makin riuh tatkala kendaraan SNG televisi datang. Mereka sontak meneriakkan tuntutan agar RA ditiadakan lewat layar kamera. Usai beredar kabar RA ditunda sampai Agustus, massa balik. "Kru ekspedisi harus kembali bekerja, barang sudah membeludak gara-gara di-pending," ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.