JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) tengah membidik sejumlah blok gas untuk diakuisisi tahun ini. Terkait hal itu, perseroan menyiapkan dana sekitar US$ 250 juta."Saat ini kita sedang lihat-lihat dulu, masih terlalu awal," ujar Direktur Utama PGAS Hendi Prio Santoso di Jakarta, Rabu (2/2). Ia belum mau mengungkapkan secara detail mengenai blok yang akan diakuisisi tersebut.Namun, yang jelas, aksi korporasi tersebut dilakukan guna memperkuat lini usaha hulu PGAS, mengingat pasokan gas selama ini belum optimal.Seperti yang pernah dikatakan Hendri, PGAS baru mampu mendistribusikan gas sekitar 800 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Tahun ini, ia berharap, PGAS sudah mampu mendistribusikan gas sebanyak 1.200 MMSCFD.Untuk sumber pendanaan, manajemen memiliki opsi untuk menerbitkan obligasi. "Nanti kita pertimbangkan, apakah obligsi atau perbankan," paparnya.PGAS juga menyiapkan US$ 350 juta untuk dua proyek terminal liquefied natural gas (LNG) miliknya di Teluk Jakarta, Jawa Barat dan di Medan Belawan, Sumatra Utara. Sehingga total belanja modal yang dialokasikan PGAS tahun ini sekitar US$ 550 juta hingga US$ 600 juta.Sebelumnya Direktur Keuangan PGAS Riza Pahlevi mengatakan, perseroan tetap akan memerlukan sumber pendanaan eksternal untuk membiayai rencana ekspansi BUMN gas tersebut. Namun, perseroan masih melakukan penyesuaian arus kasnya. Adapun opsinya adalah pinjaman perbankan, penerbitan surat utang atau bisa keduanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berencana akuisisi blok gas, PGAS alokasikan dana US$ 250 juta
JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) tengah membidik sejumlah blok gas untuk diakuisisi tahun ini. Terkait hal itu, perseroan menyiapkan dana sekitar US$ 250 juta."Saat ini kita sedang lihat-lihat dulu, masih terlalu awal," ujar Direktur Utama PGAS Hendi Prio Santoso di Jakarta, Rabu (2/2). Ia belum mau mengungkapkan secara detail mengenai blok yang akan diakuisisi tersebut.Namun, yang jelas, aksi korporasi tersebut dilakukan guna memperkuat lini usaha hulu PGAS, mengingat pasokan gas selama ini belum optimal.Seperti yang pernah dikatakan Hendri, PGAS baru mampu mendistribusikan gas sekitar 800 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Tahun ini, ia berharap, PGAS sudah mampu mendistribusikan gas sebanyak 1.200 MMSCFD.Untuk sumber pendanaan, manajemen memiliki opsi untuk menerbitkan obligasi. "Nanti kita pertimbangkan, apakah obligsi atau perbankan," paparnya.PGAS juga menyiapkan US$ 350 juta untuk dua proyek terminal liquefied natural gas (LNG) miliknya di Teluk Jakarta, Jawa Barat dan di Medan Belawan, Sumatra Utara. Sehingga total belanja modal yang dialokasikan PGAS tahun ini sekitar US$ 550 juta hingga US$ 600 juta.Sebelumnya Direktur Keuangan PGAS Riza Pahlevi mengatakan, perseroan tetap akan memerlukan sumber pendanaan eksternal untuk membiayai rencana ekspansi BUMN gas tersebut. Namun, perseroan masih melakukan penyesuaian arus kasnya. Adapun opsinya adalah pinjaman perbankan, penerbitan surat utang atau bisa keduanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News