Berencana impor LNG, Shell jajaki peluang bisnis baru di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerima pengajuan izin dari Shell untuk melakukan impor gas alam cair (LNG) ke Indonesia. Shell sendiri mengaku rencana tersebut sebagai peluang untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.

"Shell selalu menjajaki peluang untuk bertumbuh sejalan dengan strategi bisnis kami," kata External Relation Shell Indonesia Dina Setianto ke KONTAN pada Rabu (18/7).

Dina masih belum mau mengungkapkan lebih lanjut terkait rencana impor LNG tersebut. Terutama mengenai volume LNG yang akan diimpor ke Indonesia dan pasar yang akan disasar oleh Shell. "Kami tidak dapat memberikan pernyataan lebih lanjut,"ujar Dina.


Sejauh ini, pemerintah juga belum menyetujui permohonan perizinan impor LNG oleh Shell. "Belum (diberikan izin)," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto.

Djoko mengatakan, pemerintah akan memanggil Shell terlebih dahulu untuk melakukan presentasi pada bulan ini. Dalam presentasi tersebut, Djoko berharap, Shell akan menjabarkan lebih jelas mengenai rencana impor LNG. Sejauh ini, ia baru mengetahui rencana Shell mengimpor LNG juga akan dibarengi dengan membangun fasilitas LNG.

Pemerintah juga masih melakukan kajian terkait dampak positif dan negatif dari rencana impor LNG Shell tersebut. Jika impor dilakukan dan harga LNG yang didapat oleh Shell lebih murah, maka harga gas lebih kompetitif terutama untuk industri seperti pupuk, petrokimia dan listrik.

Di sisi lain, impor LNG yang dilakukan Shell juga bisa berdampak negatif terutama untuk suplai LNG domestik. Maklum saja, setiap tahunnya pemerintah harus menjual sejumlah kargo LNG ke pasar spot karena tidak terserap di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat