KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana peningkatan produksi batubara pada tahun depan akan berdampak positif bagi kinerja PT Bukit Asam Tbk (
PTBA). Emiten pelat merah ini diharapkan mampu menangkap peluang permintaan dan harga batubara yang tinggi lewat peningkatan produksi. Untuk diketahui, manajemen PTBA baru-baru ini menyatakan bahwa permintaan batubara khususnya dari pasar domestik diyakini akan meningkat. Dari pasar komoditas global, harga batubara diproyeksi makin memanas sejalan dengan terpilihnya Presiden Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat (AS).
Bukit Asam berencana mengerek produksi di tahun depan, meskipun sejauh ini belum mengungkapkan target produksi. Hingga September 2024, PTBA mencatat volume produksi batubara mencapai 32,97 juta ton dari target setahun penuh yang sebesar 41,3 juta ton batubara.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham BRMS, INDF, PGAS dan TLKM untuk Kamis (28/11) Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta memandang, rencana PTBA meningkatkan produksi batubara di tahun depan tentunya akan berdampak positif bagi kinerja emiten pelat merah tersebut. Sebab, tren permintaan batubara khususnya dari domestik diperkirakan masih tinggi yang didukung pula potensi solidnya harga batubara. Di sisi lain, Nafan memproyeksi, harga batubara bakal lebih tinggi di tahun depan sehubungan permintaan yang positif. Potensi kenaikan harga batubara berkaitan dengan dinamika global salah satunya pengaruh Trump yang mungkin masih cenderung mendukung energi fosil. ‘’Dengan demikian, strategi peningkatan produksi semestinya berdampak positif ke kinerja PTBA, apalagi didukung peningkatan permintaan yang dipengaruhi kenaikan harga komoditas batubara global,’’ tutur Nafan saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (3/12).
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Emiten Rumah Sakit: HEAL, MIKA, SILO Selain itu, Nafan menyoroti, prospek PTBA juga bakal didukung proyek kereta api Tanjung Enim ke Keramasan yang ditargetkan beroperasi di tahun 2025. Proyek itu diharapkan menunjang penambahan volume angkutan batubara PTBA.
Kinerja emiten grup MIND ID ini juga berpotensi didukung adanya rencana skema Mitra Instansi Pengelola (MIP). Rencananya skema pungut salur batubara atau MIP bakal diterapkan di tahun 2025.
Dengan adanya skema MIP, perusahaan batubara yang tidak memenuhi kewajiban DMO, maka harus membayarkan iuran yang akan dikelola MIP. Kemudian, iuran tersebut akan digunakan untuk insentif kepada perusahaan batubara lain yang telah memenuhi DMO. Analis Phillip Sekuritas Indonesia Helen menjelaskan bahwa skema MIP menguntungkan pemain batubara yang fokus pasar domestik seperti PTBA.
Baca Juga: Ada Kontraksi Jangka Pendek, Cek Rekomendasi Saham Medikaloka Hermina(HEAL) Hal itu mengingat skema MIP memungkinkan perusahaan yang berorientasi domestik, khususnya yang memenuhi DMO, bisa menerima insentif dari kontribusi yang akan dikelola oleh MIP.
Editor: Noverius Laoli