KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (
TLKM) dinilai memiliki prospek yang kian baik di tengah rencana pengoperasian Telkom HyperScale Data Center fase I pada semester II nanti. Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora melihat bisnis data center sangat menarik untuk ke depannya karena digunakan untuk melengkapi proteksi data perusahaan. "Dengan perkembangan ekonomi digital yang semakin pesat bisnis data center akan berprospek bagus untuk ke depannya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (26/4).
Selain itu, manajemen telah mengemukakan bahwa perseroan sedang mengonsolidasikan bisnis data center ke dalam PT Sigma Tata Sadaya (STS). Setelahnya, membuka opsi
initial public offering (IPO) sebagai langkah untuk
unlock value bisnis data
center.
Baca Juga: IHSG Turun 0,13% ke 7.215 Pada Senin (25/4), UNVR, BBTN, EXCL Top Gainers LQ45 Andhika menilai apabila STS melakukan
initial public offering (IPO) maka akan berdampak positif. Sebab, dana yang didapat bisa digunakan untuk ekspansi bisnis. Hal ini membuat kinerja TLKM akan bertumbuh dan pergerakan saham TLKM akan bergerak positif. Secara umum, Kanaka Hita Solvera memproyeksikan kinerja TLKM tahun ini masih akan baik. Menurutnya, dengan berkembangnya ekonomi digital di Indonesia akan menjadi peluang untuk emiten telekomunikasi termasuk TLKM. Di sisi lain, di Indonesia akses internet belum merata. "Sehingga ke depannya akan menjadi peluang untuk TLKM menambah pelanggan yang merupakan
market leader di sektor telko," katanya.
Baca Juga: Telkom HyperScale Data Center Fase I Bakal Beroperasi di Semester Kedua 2022 Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana melihat secara teknikal saham TLKM saat ini sedang dalam fase
uptrend. Ini berangkat dari tertembusnya level
resistance Rp 4.750.
"Hal ini nampak dari indikator MACD dan Stochastic yang sudah membentuk
golden cross dan mulai bergerak di area positif meskipun dari sisi volume tidak sebesar perdagangan hari sebelumnya," jelasnya. Herditya merekomendasikan
trading buy untuk saham TLKM dengan
support Rp 4.670 dan
resistance Rp 4.840. Sedangkan Andhika merekomendasikan buy on weakness dengan target penguatan ke Rp 5.000. Pada akhir perdagangan Selasa (26/4), harga saham TLKM menguat 50 poin atau 1,06% ke level 4.760 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli