MOMSMONEY.ID - Harga saham PT Bumi Resources Tbk (
BUMI) tak bertahan di zona penguatan. Pada perdagangan Rabu pagi (24/4), harga BUMI merosot 1,94% ke Rp 100. Kemarin, harga BUMI ditutup melompat 21,18% ke Rp 103 dari Rp 85 setelah manajemen mengumumkan rencana kuasi reorganisasi untuk menghapus defisit saldo laba US$ 2,35 miliar. Rencana kuasi reorganisasi ini akan menggunakan laporan keuangan per 31 Desember 2023. Manajemen akan meminta restu pemegang saham lewat rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 30 Mei 2024.
Mengutip Stockbit, kuasi reorganisasi adalah prosedur akuntansi untuk merestrukturisasi ekuitas dengan cara mengeliminasi saldo laba negatif. Dengan langkah ini, BUMI berencana mengeliminasi defisit saldo labanya yang mencapai US$ 2,35 miliar per 2023. Sebagai konsekuensinya, tambahan modal disetor BUMI yang mencapai US$ 2,05 miliar akan turun jadi minus US$ 298,69 juta. Adapun ekuitas neto BUMI tidak mengalami perubahan. Manajemen BUMI menyebutkan, ada beberapa manfaat dari kuasi reorganisasi. Antara lain, memberi gambaran atas kondisi keuangan perusahaan saat ini tanpa dibebani defisit masa lampau. Manajemen BUMI menyebut, ini merupakan gambaran yang sesungguhnya atas kondisi perusahaan saat ini. Selain itu, dengan tidak adanya saldo defisit, perusahaan dapat membagikan dividen. BUMI terakhir kali membagikan dividen pada tahun 2012. BUMI juga menyebut, tanpa terbebani defisit masa lampau, perusahaan akan lebih mudah memperoleh pendanaan untuk pengembangan usaha. Beberapa perusahaan yang pernah melakukan kuasi reorganisasi yaitu PT Garuda Indonesia Tbk (
GIAA) pada tahun 2013 dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (
SMCB) pada tahun 2010.
Tim analis Stockbit menilai, BUMI memiliki kemampuan membayar dividen. Per akhir 2023, BUMI memiliki kas US$ 76,8 juta dan utang US$ 306 juta, serta ekuitas sebesar US$ 2,77 miliar. Sehingga
net debt to equity ratio BUMI berada di 0,08 kali. Secara operasional, BUMI membukukan laba bersih US$ 10,9 juta. Menurut tim analis Stockbit, potensi perusahaan yang dapat kembali membayar dividen dapat meningkatkan daya tarik BUMI di mata investor, kendati kemampuan pembayaran dividennya tidak sebesar produsen batu bara lainnya seperti
ADRO,
ITMG, dan
PTBA yang memiliki posisi keuangan atau
net cash lebih kuat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia