Bergabung dengan Golkar, Ridwan Kamil Diharapkan Kerek Suara dari Jawa Barat



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bergabungnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Partai Golkar dinilai bisa memberikan dampak positif bagi Partai Golkar. Utamanya Ridwan Kamil diharapakan bisa menaikkan suarat Golkar dari daerah pemilihan Jawa Barat.

Pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno mengatakan, tugas dan kewajiban Ridwan Kamil ketika menjadi anggota parpol adalah mengkonsolidasikan serta meningkatkan perolehan suara Partai  Golkar untuk wilayah Jawa Barat. 

"Sehingga peran Ridwan Kamil untuk melipatgandakan suara Partai Golkar di Jawa Barat sangat strategis. Dengan bergabung ke Partai Golkar, Adi percaya Ridwan Kamil mampu untuk 'menguningkan' Jawa Barat," ujarnya dalam keterangannya, Kamis (26/1).


Baca Juga: Partai Golkar Beri Ucapan Selamat Datang ke Ridwan Kamil

Apa lagi, lanjut Adi, jika Ridwan Kamil berkolaborasi dengan ketua DPD Golkar Jawa Barat TB Ace Hasan Syadzily yang sudah  piawa di politik. Adi yakin kolaborasi ini mampu merebut basis konstituen pemilih di Jawa Barat di pemilu 2024.

Jika Ridwan Kamil sukses melipatgandakan suara Partai Golkar di Jawa Barat, Adi yakin Ridwan Kamil akan didiusung Partai Golkar guna menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta atau sebagai Gubernur Jawa Barat untuk periode ke 2. 

Untuk memenangkan pilgub Jawa Barat menurut Adi bukan perkara yang sulit bagi Ridwan Kamil. Selain karena prestasi yang cukup cemerlang, hingga saat ini belum ada calon gubernur Jawa Barat yang memiliki elektabilitas setinggi Ridwan Kamil. 

Baca Juga: Ridwan Kamil: Insya Allah, Mau Masuk Golkar Sebentar Lagi

Namun menurut Adi, peluang Ridwan Kamil untuk menjadi capres atau pun cawapres 2024 tampaknya tertutup sudah. Pasalnya, berdasarkan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar sudah mencalonlkan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai capres yang akan diusung di pilpres 2024.

Adi yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia menilai dengan Ridwan Kamil menjadi kader Partai Golkar, ia tak bisa serta merta mengubah arah kebijakan yang sudah diambil di Munas. Ketika seseorang sudah bergabung dengan parpol, maka ia harus tunduk dan patuh pada aturan yang berlaku. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli