Bergandengan tangan membantu pelaku UKM



Salah satu kendala utama yang kerap dihadapi pelaku usaha kecil menengah (UKM) dalam mengembangkan usahanya adalah kendala permodalan. Kendati sudah banyak lembaga keuangan yang mengalirkan kredit khusus UKM, tapi faktanya banyak dari mereka tidak bisa mendapat bantuan modal dengan mudah. 

Melihat fakta itu, Jezzie Setiawan tergerak untuk membantu pelaku UKM.  Untuk mencari solusi mengatasi permodalan ini, akhir Maret lalu ia meluncurkan platform Gandengtangan.org. “Saya tertarik membuat ini karena melihat banyak teman-teman entrepreneur yang kesulitan akses pendanaan,” katanya kepada KONTAN.

Memanfaatkan kecanggihan teknologi, GandengTangan membantu menggalang dana pinjaman tanpa bunga melalui situs GandengTangan.org.


Dengan dibantu seorang teman, Jezzie menghabiskan waktu sekitar enam bulan untuk membuat platform ini.

Bukan hanya pelaku UKM biasa, GandengTangan juga fokus membantu permodalan wirausaha sosial. Banyak pelaku wirausaha sosial ini bekerja diam-diam padahal membutuhkan bantuan. "Harapannya masyarakat tidak hanya menjadi penonton dari cerita bisnis yang menginspirasi, tapi juga bisa berkontribusi,” ucap Co-Founder GandengTangan ini.

GandengTangan membuka kesempatan bagi setiap orang yang ingin berperan dengan meminjamkan dana mereka minimal Rp 50.000 dengan bunga 0%.

Dengan bunga 0%, GandengTangan mengaku tulus memberi pinjaman karena kreditur tidak dikenakan bunga apapun. Sementara pemberi pinjaman tidak mendapatkan imbalan.

Model bisnis yang dijalankan adalah GandengTangan mengambil 5% dari setiap total pinjaman untuk kebutuhan operasional. "Jadi dana yang diberikan kepada para social entrepreneur ini merupakan dana keroyokan dari investor yang tertarik dengan konsep ide yang kami kampanyekan," katanya.

Selain membantu permodalan, GandengTangan juga membantu mengkampanyekan ide dan gagasan yang dikembangkan oleh pelaku social entrepreneur.

Menurut Jazzie, GandengTangan akan membantu menyiapkan desain kampanye serta jaringan yang bersinggungan langsung dengan konsep ide yang sedang dikerjakan.

Proses kampanye berlangsung selama 45 hari. Bila dalam waktu tersebut belum terkumpul dana dalam jumlah yang dibutuhkan, maka dana itu akan dikembalikan lagi kepada investor. “Saat ini, kami masih dalam tahap mengumpulkan,” jelasnya.

Untuk tahap pertama ini, mereka memberikan dana talangan Rp 30 juta–Rp 75 juta per proyek. Ke depan, Jezzie akan menaikkan dana talangan sampai dengan Rp 150 juta per proyek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan