Bergantung pada Pernyataan FOMC, Rupiah Diperkirakan Balik Melemah, Kamis (10/10)



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada perdagangan Rabu (9/10). Di pasar spot, rupiah menguat 0,16 ke level Rp 15.630 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Sedangkan jika mengacu Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiahberada pada level Rp 15.607 per dolar Amerika Serikat (AS). Level tersebut menguat 0,41% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 15.671 per dolar AS.

Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengungkapkan bahwa investor tengah berhenti sejenak untuk menilai prospek suku bunga Amerika Serikat.


"Kalender data AS yang sedikit pada minggu ini memberikan jeda setelah laporan pekerjaan yang kuat Jumat lalu menyebabkan dolar menguat dan membuat pasar meredam skala penurunan suku bunga yang diharapkan," kata Ibrahim dalam  risetnya, Rabu (9/10).

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,41% ke Rp 15.607 Per Dolar AS pada Rabu (9/10)

Di sisi lain, data penggajian nonpertanian yang kuat telah membuat pasar menilai kembali ekspektasi penurunan suku bunga Fed dengan skala sekitar 85% kemungkinan penurunan seperempat basis poinn. Selain itu, peluang kecil Fed akan membiarkan suku bunga tidak berubah.

Dari pasar Asia, Ibrahim mencermati sikap Perdana Menteri baru Jepang Shigeru Ishiba yang mengejutkan pasar dengan pernyataannya baru-baru ini bahwa Jepang belum siap untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut. Ishiba juga secara mengejutkan menetapkan pemilihan umum dadakan pada 27 Oktober, menjelang pertemuan kebijakan moneter Bank Jepang pada bulan Oktober dan pemilihan presiden AS bulan depan.

Ditambah lagi Ibukota China, Beijing mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka sangat yakin akan mencapai target pertumbuhan setahun penuh, kendati menahan diri untuk tidak memperkenalkan langkah-langkah fiskal yang lebih kuat.

"Ini mengecewakan investor yang telah mengandalkan lebih banyak stimulus dari para pembuat kebijakan untuk mengembalikan ekonomi ke jalurnya," lanjut Ibrahim.

Baca Juga: IHSG Melemah 0,74% ke 7.501 Pada Rabu (9/10), ISAT, BUKA, HRUM Jadi Top Losers LQ45

Pengamat Komoditas, Lukman Leong menambahkan, dari dalam negeri rupiah menguat terhadap dolar AS didukung oleh data penjualan ritel Indonesia yang naik lebih tinggi dari perkiraan.

Selain itu survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada September 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga. Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2024 yang berada pada level optimis, yakni sebesar 123,5.

Untuk besok, Lukman memproyeksi pergerakan rupiah akan tergantung pada pidato beberapa pejabat the Fed serta FOMC minutes malam ini. Selain itu investor juga terus memantau perkembangan situasi di Timur Tengah.

"Seiring dengan data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan belakangan ini, pejabat The Fed diprediksi akan memberikan pernyataan yang condong hawkish. Hal ini dapat kembali menguatkan dolar AS," ujar Lukman.

Oleh sebab itu Lukman memprediksi pergerakan ruiah  akan cenderung melemah pada besok, Kamis (10/10), dengan kisaran Rp 15.600 - Rp15.750 per dolar AS. Selaras, Ibrahim juga memproyeksi untuk perdagangan besok mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah direntang  Rp 15.610 - Rp 15.730 per dolar AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih