KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sama seperti kebanyakan saham batubara lainnya, saham PT Bayan Resources Tbk (
BYAN) masih berada di zona merah. Sejak awal tahun alias secara
year-to-date (ytd), saham emiten besutan taipan Low Tuck Kwong ini melemah 10,48%. Namun, jika mengambil rentang perdagangan yang lebih singkat, saham BYAN mulai beranjak ke zona hijau. Misal, dalam sebulan perdagangan saham BYAN telah menguat 6,52%. Senin (4/9), saham BYAN ditutup menguat tipis 0,13% ke level Rp 18.000. Secara teknikal, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, pergerakan BYAN saat ini masih cenderung
sideways dengan volume yang tidak terlalu besar dibandingkan volume periode sebelumnya. Hal tersebut juga nampak dari pergerakan indikator, di mana MACD dan
stochastic yang cenderung
sideways meskipun berada di area positif dan area netralnya.
Herditya merekomendasikan hold saham BYAN denhan rentang support Rp 18.200 dan resistance Rp 19.000.
Baca Juga: Volume Penjualan dan Produksi Batubara Bayan Resources (BYAN) Kompak Naik Sebagai gambaran, kinerja emiten pertambangan batubara ini tergerus sepanjang semester pertama 2023. BYAN membukukan laba bersih senilai US$ 723,85 juta pada enam bulan pertama 2023, menyusut 25,4% dari realisasi laba pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 970,75 juta. Ada sejumlah faktor yang menekan laba bersih BYAN. Pertama, naiknya sejumlah beban yang ditanggung BYAN pada semester pertama 2023. Seperti beban pokok pendapatan yang naik hingga 56,6% menjadi US$ 975,76 juta dari sebelumnya US$ 623,02 juta. Salah satu komponen yang naik tinggi adalah biaya royalti/iuran eksploitasi yang melesat 143% menjadi US$ 244,74 juta dari sebelumnya hanya US$ 100,37 juta. Beban penjualan juga naik 76,3% menjadi US$ 48,61 juta dari sebelumnya hanya US$ 27,57 juta. Beban umum dan administrasi naik 7,6% menjadi US$ 66,47 juta dari US$ 61,76 juta. Serta beban keuangan naik 137% dari semula US$ 1,38 juta menjadi US$ 3,29 juta.
Kdua, kenaikan pendapatan BYAN tidak mampu mengimbangi kenaikan beban-beban tersebut. Pada semester pertama 2023, emiten milik taipan Low Tuck Kwong ini hanya membukukan kenaikan pendapatan sebesar 1,7% menjadi US$ 2,03 miliar dibandingkan dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 2,00 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari