Bergerak terbatas, rupiah ada peluang menguat



JAKARTA. Setelah berhasil menguat di awal pekan, nilai tukar rupiah melemah lagi. Di pasar spot, Selasa (12/7) valuasi rupiah terkikis 0,10% ke Rp 13.120 per dollar AS dibandingkan hari sebelumnya. Di kurs tengah Bank Indonesia, pelemahan rupiah sekitar 0,30% ke Rp 13.151 per dollar AS.

Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang Bank Mandiri, mengatakan, pelemahan rupiah disebabkan sentimen positif yang masih menggelayut pasar saham global dan dollar AS. Hal ini terjadi sejak akhir pekan, pasca pengumuman angka tenaga kerja sektor non pertanian AS.

"Pasar juga menanti testimoni beberapa pejabat The Fed dan data pembukaan lapangan kerja di AS selama Juni," ujar Reny.


Pasca Brexit, pasar masih mengunggulkan USD. Beban eksternal ini masuk saat pasar domestik tengah minim sentimen, setelah libur Hari Raya Idul Fitri sepekan terakhir.

Yulia Safrina, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, menilai, pelemahan yang terjadi juga merupakan sumbangsih faktor teknikal. Sebab penguatan yang rupiah sudah cukup signifikan.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juni 2016 naik 1,6 poin menjadi 113,7 dibandingkan bulan sebelumnya. Dengan landasan ini pula, Yulia memperkirakan valuasi rupiah berpeluang unggul hari ini.

Yulia memperkirakan, nilai tukar rupiah berpeluang menguat dengan rentang Rp 13.060–Rp 13.175 per dollar AS hari ini. Berbeda, Reny menduga pelemahan rupiah masih bisa berlanjut dengan kisaran Rp 13.095–Rp 13.180. Hal ini berkaca dari minimnya katalis dalam negeri yang bisa beri dukungan.

"Hanya saja memang pelemahannya pasti terbatas," tebak Reny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie