JAKARTA. Bisnis properti masih melambat di awal tahun ini. Satu indikasinya, harga saham emiten properti, yang tecermin dalam pergerakan indeks properti di Bursa Efek Indonesia, justru menyusut. Sejak awal tahun hingga kemarin atau year-to-date (ytd), indeks properti menurun 1,58% menjadi 509,63.Meski demikian, pergerakan saham salah satu emiten properti, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) masih positif. Sejak awal tahun ini, harga saham ASRI sudah naik sekitar 7,87%.Tapi kinerja ASRI sepanjang tahun lalu dinilai masih di bawah ekspektasi. Gani, analis Buana Capital, menyebutkan, pendapatan pra penjualan (marketing sales) ASRI di 2016 naik 77% year-on-year (yoy) menjadi Rp 3,4 triliun. Tapi pertumbuhan ini tak sesuai target manajemen yang senilai Rp 5 triliun. "Pencapaian ini hanya 68% dari target perusahaan yang terlalu agresif," kata dia kepada KONTAN, Selasa (7/3).
Berharap bisnis ASRI tetap melaju
JAKARTA. Bisnis properti masih melambat di awal tahun ini. Satu indikasinya, harga saham emiten properti, yang tecermin dalam pergerakan indeks properti di Bursa Efek Indonesia, justru menyusut. Sejak awal tahun hingga kemarin atau year-to-date (ytd), indeks properti menurun 1,58% menjadi 509,63.Meski demikian, pergerakan saham salah satu emiten properti, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) masih positif. Sejak awal tahun ini, harga saham ASRI sudah naik sekitar 7,87%.Tapi kinerja ASRI sepanjang tahun lalu dinilai masih di bawah ekspektasi. Gani, analis Buana Capital, menyebutkan, pendapatan pra penjualan (marketing sales) ASRI di 2016 naik 77% year-on-year (yoy) menjadi Rp 3,4 triliun. Tapi pertumbuhan ini tak sesuai target manajemen yang senilai Rp 5 triliun. "Pencapaian ini hanya 68% dari target perusahaan yang terlalu agresif," kata dia kepada KONTAN, Selasa (7/3).