Untuk mengembangkan bisnis jam tangan kayunya, Lucius Leon Worang bakal menambah jumlah perajin. Ia ingin, produksi bisa ditingkatkan hingga bisa melayani lebih banyak pembeli. "Saya ingin menaikkan jumlah produksi menjadi dua kali lipat dari sekarang," ujar pemilik jam tangan kayu merek L&K ini. Saat ini, Leon baru memiliki satu pengrajin dengan kemampuan produksi sekitar empat jam tangan per bulan. Sejauh ini, produk jam tangan kayunya cukup diterima pasar karena bentuknya yang unik. Apalagi, pembuatan jam tangan kayu ini masih dikerjakan secara tradisional. Leon mengaku, hanya menggunakan kayu meranti dna regas untuk mendapatkan corak yang sempurna.
Sejauh ini, kata Leon, tidak ada masalah dengan pasokan kayu tersebut. "Sudah ada supplier yang rutin memasok," katanya. Menurutnya, pasokan kayu masih akan mencukupi kendati produksi ditingkatkan. Cuma yang sekarang menjadi ganjalan terkait dengan kemampuan daya serap pasar. Ia mengaku, masih ragu bila produksi ditingkatkan, seluruh produk jam tangan kayunya bakal habis terjual. Keraguannya ini bukan tanpa alasan. Menurut Leon, perilaku konsumen Indonesia lebih cenderung menyukai produk yang branded, sehingga kurang menghargai produk dalam negeri. Lihat saja, selama tiga tahun menekuni usaha ini, seluruh pelanggan jam tangan kayunya justru berasal dari luar negeri, seperti Amerika, Italia, Korea dan lainnya. Leon mengaku, akan terus memaksimalkan promosi di pasar lokal agar jam tangan kayunya bisa diterima. Untuk itu, dia juga terus berusaha memperbaiki kualitas produk dengan membuat desain-desain yang unik. Sejauh ini, produk jam tangannya memang sudah mulai dilirik pasar lokal. “Sekarang sudah ada beberapa dari Indonesia yang mau membeli,” katanya. Pria yang sempat mengenyam pendidikan di Universitas Cardiff, Inggris ini mengaku ingin terus mengembangkan usahanya. Agar bisa bersaing, ia tidak akan mengambil segmen yang sama dengan pabrikan jam tangan besar. Leon mengaku akan terus menambah koleksi terbarunya. Rencananya, dia akan meluncurkan koleksi terbarunya pada awal tahun depan. Sayang, Leon masih enggan menceritakan secara detil konsep desain jam tangan terbarunya itu.
Yang jelas, dia mengaku fokus membuat jam tangan dengan ciri khas budaya Indonesia, sehingga sulit untuk dijiplak atau ditiru. Untuk mendukung penjualan produknya, Leon juga akan terus menyempurnakan website L&K. Website ini penting karena Leon fokus memasarkan produknya lewat internet. Leon mengaku, saat ini sudah ada pihak yang tertarik menjadi distributor L&K di Amerika. Leon sendiri masih mempelajari tawaran kerjasama tersebut. "Jadi saya belum dapat memutuskan," ujanya. Selain bisnis jam tangan, Leon juga berencana mengembangkan usaha dengan membuka satu lini bisnis di bidang food and baverage. Ia mengaku, masih menyiapkan rencana ekspansi usaha ke sektor itu. "Saya belum bisa cerita banyak," katanya. (Selesai) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Havid Vebri