Berharap lonjakan penjualan motor saat Lebaran



JAKARTA. Agen pemegang merek (APM) sepeda motor berharap berkah saat Lebaran tahun ini. Laiknya pebisnis lain, momen spesial ini diharapkan bisa mendongkrak penjualan sepeda motor.

Gunadi Sindhuwinata, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) berharap, penjualan motor bisa naik 5% saat Lebaran ketimbang bulan biasanya. Menurutnya, lonjakan penjualan biasanya terasa satu bulan sebelum Lebaran. "Adanya tunjangan hari raya, mendorong konsumen membeli motor untuk mudik dan meningkatkan gengsi di kampung halaman," ujar dia kepada KONTAN, Jumat (12/6).

Meski ada kenaikan, penjualan motor Honda, menurut Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor Margono Tanuwijaya, penjualannya diprediksi tak jauh beda dengan tahun lalu,  yaitu 10% dari bulan biasa. 


Biasanya Astra Honda bisa melego rata-rata 320.000 motor per bulan, maka Lebaran nanti, diharapkan bisa menjadi 350.000 unit- 360.000 unit motor. Penjualan terbesar masih dipegang motor matik.

Berbeda dengan Margono, General Marketing and Sales PT Suzuki Indonesia Sales Yohan Yahya memprediksi kenaikan penjualan sepeda motor Suzuki saat Lebaran tahun ini berkisar 5%-10%.

"Konsumen bakal lebih fokus beli perlengkapan sekolah ketimbang motor," katanya. Maklum,  libur Lebaran kali ini bersamaan dengan liburan sekolah. Bila Honda banyak menjual motor matik, Suzuki optimistis di Lebaran nanti bakal banyak melepas motor bebek jantan, lebih tepatnya Suzuki Satria.

Tahun ini, rata-rata penjualan Suzuki saban bulan 12.000 unit−13.000 unit, turun dari target 20.000 unit per bulan seiring dengan lesunya daya beli masyarakat.

Sementara itu, untuk target tahunan Suzuki cuma bidik penjualan 240.000 unit. Padahal tahun lalu masih berani menargetkan bisa 300.000 unit di 2015. Rupanya, Astra Honda juga ikut-ikutan memangkas target jualan tahun ini. Bila sebelumnya optimistis 5,05 juta unit, kini cuma 4,6 juta unit sampai 4,8 juta unit.

Gunadi sendiri mengakui bisnis sepeda motor tahun ini bakal terkoreksi menjadi 6,7 juta−6,9 juta unit. Padahal tahun lalu bisa 7,7 juta unit.

Kondisi ini terbilang miris mengingat kapasitas produksi sepeda motor nasional bisa mencapai 9,6 juta unit per tahun.

Namun kondisi ini tidak membuat industri sepeda motor mengurangi pekerja. "Saat ini produksi sesuai permintaan," katanya sambil menyebut pebisnis mulai giat ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan