Berharap UMKM Bisa Jadi Penopang Neraca Transaksi Berjalan Tetap Surplus



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berharap neraca transaksi berjalan mampu terus mencatatkan surplus salah satunya ditopang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen (DUPK) BI Yunita Resmi mengatakan, Indonesia memerlukan sumber pertumbuhan ekonomi baru untuk mempertahankan surplus dan meningkatkan surplus dari neraca transaksi berjalan.

“Salah satunya kita melihat UMKM menjadi potensi untuk penghasil devisa tersebut,” kata Yunita dalam Talk Show: Strategi Akselerasi UMKM Go Export, Jumat (28/7).


Baca Juga: Pemerintah Pastikan UMKM Tidak Terdampak Aturan DHE Sumber Daya Alam

Maka dari itu, BI terus mendorong UMKM agar mampu go internasional. Di antaranya dengan melakukan kurasi dan promosi perdagangan, intelijen pasar, melakukan sinergi dengan stakeholders, dan melakukan bisnis matching.

Dari upaya tersebut, BI ingin ada peningkatan dari nilai ekspor UMKM dan juga peningkatan kapasitas, kualitas, kuantitas dan kemasan serta standarisasi dan sertifikasi produk UMKM. Selain itu mengharapkan ada suatu eksositem UMKM go ekspor secara menyeluruh.

Hingga saat ini, UMKM binaan BI telah mencapai 1.835 UMKM.

Baca Juga: Kemendag Dorong Produk UMKM Hadir dalam E-Katalog Pemerintah

Pada kuartal I 2023, komoditas ekspor UMKM paling tinggi takni ikan laut dengan kontribusi sebanyak 78% atau mencapai Rp 112,3 miliar, kemudian kerajinan berkontribusi 8,45 atau sebanyak 12,04 miliar, dan kopi berkontribusi sebanyak 7,5% atau Rp 10,75 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli