SEMARANG. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Tengah menepis asumsi bahwa pihaknya menggerus pasar bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan menggelontorkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 7%. Sebelumnya, beredar kekhawatiran sejumlah BPR di Jawa Tengah, rendahnya bunga yang diberikan Bank Jateng akan menyebabkan mereka gulung tikar. Mereka khawatir, nasabah BPR, yang rata-rata segmentasi ekonomi kecil menengah, akan beralih ke Bank Jateng, yang memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 7%. Namun, kekhawatiran ini ditepis oleh Direktur Utama BPD Jateng Supriyanto. "Tidak benar itu kami merebut pangsa pasar BPR, karena pasar Jawa Tengah sangat luas," katanya, Jumat (15/4).
Beri KUR bunga murah, Bank Jateng "sentil” BPR
SEMARANG. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Tengah menepis asumsi bahwa pihaknya menggerus pasar bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan menggelontorkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 7%. Sebelumnya, beredar kekhawatiran sejumlah BPR di Jawa Tengah, rendahnya bunga yang diberikan Bank Jateng akan menyebabkan mereka gulung tikar. Mereka khawatir, nasabah BPR, yang rata-rata segmentasi ekonomi kecil menengah, akan beralih ke Bank Jateng, yang memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 7%. Namun, kekhawatiran ini ditepis oleh Direktur Utama BPD Jateng Supriyanto. "Tidak benar itu kami merebut pangsa pasar BPR, karena pasar Jawa Tengah sangat luas," katanya, Jumat (15/4).