KONTAN.CO.ID - BEIJING. Militer China mengatakan pada Rabu (1/6), mereka telah melakukan "patroli kesiapan" pertempuran di wilayah laut dan udara di sekitar Taiwan dalam beberapa hari terakhir. Langkah itu adalah tindakan untuk merespons "kolusi" antara AS dan Taiwan.

China, yang mengeklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, telah meningkatkan manuver militer di sekitar pulau itu selama dua tahun terakhir, karena berusaha menekan Taipei. Dan, China sangat tidak senang dengan dukungan AS untuk Taiwan.

Presiden AS Joe Biden membuat marah China pekan lalu dengan mengatakan, AS akan terlibat secara militer jika China ingin menyerang Taiwan. 

Dalam sebuah pernyataan, Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengatakan, "patroli kesiapan" pertempuran telah terjadi di sekitar Taiwan dalam beberapa hari terakhir, dan merupakan "tindakan yang diperlukan melawan kolusi AS-Taiwan".

Baca Juga: 30 Pesawat Tempur China Masuk Zona Pertahanan Taiwan, Terbanyak Sejak Januari

"Baru-baru ini, Amerika Serikat telah sering mengambil langkah dalam masalah Taiwan, mengatakan satu hal dan melakukan hal lain, menghasut dukungan untuk pasukan kemerdekaan Taiwan, yang akan mendorong Taiwan ke dalam situasi berbahaya," ungkap Komando Teater Timur PLA.

"Taiwan adalah bagian dari China, dan pasukan China terus memperkuat pelatihan militer dan persiapan untuk menggagalkan campur tangan dari kekuatan eksternal dan tindakan oleh mereka yang mendukung kemerdekaan Taiwan," tegas Komando Teater Timur PLA, seperti dikutip Reuters.

Sementara pernyataan Komando Teater Timur PLA tidak memberikan tanggal pasti kapan latihan itu terjadi, Taiwan pada Senin (30/5) melaporkan serangan terbesar sejak Januari lalu oleh Angkatan Udara China di zona pertahanan udaranya. 

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, jet tempur Taiwan bergegas untuk memperingatkan 30 pesawat militer China.

Editor: S.S. Kurniawan