Berikan Imbal Hasil Tinggi, Asing Incar Industri Multifinance Dalam Negeri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dinilai punya prospek menarik, Investor asing berbondong-bondong masuk ke bisnis multifinance di dalam negeri. 

Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menjelaskan, investor asing melihat potensi di Indonesia, seperti jumlah penduduk yang banyak serta tingkat suku bunga pinjaman cukup menjanjikan.

"Investasi di Indonesia ini juga memberikan imbal hasil memuaskan, makanya investor asing masih berminat," jelas Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno.


Selain itu, Suwandi menambahkan, negara asal investor memang gencar ekspansi. Ini tampak dari Korea Selatan yang mulai masuk pada 2023. "Ini juga dapat diartikan investasi di Indonesia lebih menjanjikan dibanding investasi di negara sendiri," kata dia.

Baca Juga: Pada Tahun Lalu, Mandala Finance Catat Penyaluran Pembiayaan Rp 5,56 Triliun

Menurut Suwandi, Korea Selatan memiliki industri yang besar serta keuntungan sangat besar, namun sulit mendapat imbal hasil lebih besar lagi jika hanya berinvestasi di negaranya sendiri.

"Kalau mereka cuma investasi di negaranya sendiri atau hanya seperti simpanan di bank ataupun deposito itu tak ada untung, karena bunganya 0%, makanya mereka pilih investasi ke luar," kata Suwandi.

Tetap tumbuh

Sepanjang 2022-2023 banyak investor asing yang masuk "Di tahun ini, investor asing masih akan investasi karena peluang imbal hasil di sini pun masih cukup besar," ujar Suwandi.

PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) yang baru mendapat investor baru, yakni MUFG, mengaku bisa menambah penyaluran pembiayaan lebih besar. Di 2023, MFIN mencatat penyaluran pembiayaan sebesar Rp 5,56 triliun. Nah, di 2024 diharap pembiayaan tumbuh dua digit.

Baca Juga: Pada Tahun Ini, FIF Targetkan Piutang Pembiayaan Tumbuh 5%

Managing Director Mandala Finance Christel Lasmana menjelaskan, di 2024 ini, MFIN akan fokus pada pembiayaan konsumen, terutama pembiayaan kendaraan roda dua dan multiguna. MFIN menargetkan pembiayaan tahun ini tumbuh 11%-13%.

Target tersebut sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan industri. "Di 2024 dan beberapa tahun ke depan, fokus Mandala meningkatkan penyaluran pembiayaan dengan prinsip kehati-hatian yang sehat," jelas Christel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli