JAKARTA. Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) memberikan penghargaan kepada 40 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebagai emiten terbaik. Kepala AAEI Haryajid Ramelan mengatakan, analis punya sifat independen dalam menentukan pilihan untuk memberikan masukan. "Bukan berarti saham yang lain tidak bagus, tapi ada beberapa parameter yang ingin kami sampaikan," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (7/10). Ia melanjutkan, 40 emiten terbaik ini dipilih berdasarkan beberapa kriteria, di antaranya aspek profitabilitas dan keterbukaan emiten terhadap pemegang saham, kontinuitas emiten dalam pemberian deviden, manajemen risiko, good corporate government, dan opini masyarakat.
"Selanjutnya, para analis yang tergabung dalam AAEI menganalisis emiten melalui sumbangan data dan proyeksi," katanya. Haryajid menegaskan, dari beberapa aspek tersebut, aspek profitabilitas dan keterbukaan emiten terhadap pemegang saham menjadi elemen paling penting dalam penilaian dikarenakan keduanya dapat berlangsung secara berkesinambunga. "Dengan aspek ini, kami dapat memberikan gambaran apabila investor ingin berinvestasi di saham tersebut," katanya. Asal tahu saja, dalam menentukan pilihan terhadap 40 emiten dar sebanyak 536 emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, AAEI melakukan kajian, terutama laporan keuangan sekitar lima tahun terakhir. Dengan diberikannya penghargaan kepada 40 emiten terbaik itu, Haryajid mengharapkan agar mindset masyarakat bisa berubah dari yang selama ini terbiasa menabung menjadi berinvestadi di pasar saham agar dapat mendapat imbal hasil yang lebih baik, terlebih pada momentum amnesti pajak seperti sekarang. "Emiten yang kami pilih bukanlah emiten yang biasa digunakan trader untuk berspekulasi. Kami tidak berani memilih yang akrobatik naik turun, karena ini untuk investasi jangka panjang,” ujarnya. Berikut 40 emiten terbaik berdasarkan penilaian AAEI. 1. PT Adhi Karya (Persero) Tbk 2. PT AKR Corporindo Tbk 3. PT Astra International Tbk 4. PT Bank Central Asia Tbk 5. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 6. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 7. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 8. PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk 9. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 10. PT Bumi Serpong Damai Tbk 11. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 12. PT Gudang Garam Tbk 13. PT HM Sampoerna Tbk 14. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 15. PT Vale Indonesia Tbk 16. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk 17. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 18. PT Jasa marga (Persero) Tbk 19. PT Kimia Farma (Persero) Tbk 20. PT Kalbe Tbk 21. PT Lippo Karawaci Tbk 22. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk 23. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 24. PT PP Properti Tbk 25. PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk 26. PT PP (Persero) Tbk 27. PT Pakuwon Jati Tbk 28. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk 29. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk 30. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 31. PT Sri Rejeki Isman Tbk 32. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 33. PT United Tractors Tbk 34. PT Unilever Indonesia Tbk 35. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 36. PT Waskita Karya (Persero) Tbk 37. Wijaya Karya Beton Tbk
38. PT Erajaya Swasembada Tbk 39. PT Indocement Tunggal M Tbk 40. PT Adaro Energy Tbk Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News