JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berupaya mendongkrak kinerja tahun ini lewat efisiensi. Hal ini dilakukan guna mendongkrak margin laba bersih perseroan. Sepanjang tahun lalu, margin laba bersih PTBA tercatat sebesar 16,25%. Milawarma, Direktur Utama PTBA menargetkan, tahun ini perseroan bisa menjual 24,73 juta ton batubara. Angka tersebut naik 37% dari realisasi penjualan tahun lalu. "Tahun ini, targetnya pendapatan Rp 15 triliun sampai Rp 16 triliun," ujarnya, Kamis (27/3). Sebagai perbandingan, tahun lalu, pendapatan PTBA tercatat sebesar Rp 11,2 triliun. Sedangkan laba bersih per akhir 2013 sebesar Rp 1,82 triliun. Dengan demikian, margin laba bersih perusahaan pelat merah ini berkisar 16,25%.
Milawarma mengklaim, tingkat margin laba bersih perseroan adalah tertinggi bagi industri sejenis di Indonesia, bahkan di dunia. "Margin laba bersih tertinggi (perusahaan batubara) di dunia itu hanya 10%," kata Milawarma. Nah, tahun ini perseroan berupaya melakukan efisiensi guna mendongkrak margin. Beberapa strategi yang disiapkan antara lain penggunaan pembangkit listrik sendiri. PTBA gencar membangun pembangkit listrik. Beberapa diantaranya digunakan untuk keperluan sendiri. Sejak tahun lalu, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pelabuhan Tarahan berkapasitas 2x8 mega watt (MW) perseroan sudah mulai beroperasi. Selain itu, perseroan juga memanfaatkan kelebihan daya. Jika ada daya tersisa, maka PTBA menjualnya kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Selanjutnya, perseroan melakukan optimalisasi peralatan tambang dan mengontrol rasio perbandingan antara volume lapisan tanah yang harus digali dengan tonase batubara yang diambil alias stripping ratio.