JAKARTA. Pemberian simbol kehormatan Upakarti yang telah berlangsung selama 20 tahun kembali diserahkan kepada pelaku usaha di bidang industri oleh Presiden Republik Indonesia di Istana Negara pada Kamis (5/1). Tahun ini, terdapat enam kategori yang bisa meraih Upakarti. Di antaranya adalah jasa pengabdian, jasa kepedulian, jasa kepeloporan, penghargaan rintisan teknologi, penghargaan desain terbaik Indonesia, penghargaan kreasi prima mutu, penghargaan anugerah cinta karya bangsa dan penghargaan industri hijau. Di bidang jasa pengabdian, penghargaan diberikan kepada Hartono Sumarsono yang mengabdi pada industri batik dan batik lawas, Jiwo Diharjo yang mengabdikan diri untuk mengembangkan kerajinan keris, Slamet Riyadi yang mengembangkan industri kerajinan dengan bahan baku limbah, Mahfud Efendy yang mengabdikan diri untuk mengembangkan industri rumput laut, Sofia Oktaviana Ralahalu yang mengembangkan industri batik, Sidhu Batafor yang mengabdikan diri mengembangkan industri tenun, anyaman dan olahan makanan ringan, serta Hatta Siswa Mahyaya yang mengabdikan diri untuk mengembangkan IKM.
Berikut daftar penerima Upakarti
JAKARTA. Pemberian simbol kehormatan Upakarti yang telah berlangsung selama 20 tahun kembali diserahkan kepada pelaku usaha di bidang industri oleh Presiden Republik Indonesia di Istana Negara pada Kamis (5/1). Tahun ini, terdapat enam kategori yang bisa meraih Upakarti. Di antaranya adalah jasa pengabdian, jasa kepedulian, jasa kepeloporan, penghargaan rintisan teknologi, penghargaan desain terbaik Indonesia, penghargaan kreasi prima mutu, penghargaan anugerah cinta karya bangsa dan penghargaan industri hijau. Di bidang jasa pengabdian, penghargaan diberikan kepada Hartono Sumarsono yang mengabdi pada industri batik dan batik lawas, Jiwo Diharjo yang mengabdikan diri untuk mengembangkan kerajinan keris, Slamet Riyadi yang mengembangkan industri kerajinan dengan bahan baku limbah, Mahfud Efendy yang mengabdikan diri untuk mengembangkan industri rumput laut, Sofia Oktaviana Ralahalu yang mengembangkan industri batik, Sidhu Batafor yang mengabdikan diri mengembangkan industri tenun, anyaman dan olahan makanan ringan, serta Hatta Siswa Mahyaya yang mengabdikan diri untuk mengembangkan IKM.