Berikut Jajaran Saham Murah di Indeks IDX Value30 yang Layak Diburu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ditengah kondisi pasar yang bergejolak, saham yang masuk dalam Indeks IDX Value30 bisa menjadi pilihan untuk berinvestasi. Pasalnya, valuasi sejumlah saham blue chip yang prospektif sudah tergolong murah. 

Beberapa saham anggotanya memiliki karakteristik blue chip. Saham blue chip dimaknai sebagai saham lapis satu yang memiliki fundamental kuat, kapitalisasi pasar besar dan menjadi terbaik di kelompok industri yang sama.

Sepanjang 2024 berjalan, indeks IDX Value30 sudah terkoreksi 3,23% per Jumat (14/6). Kinerja IDX Value30 bahkan lebih baik dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok 7,4%. 


Head of Research Waterfront Sekuritas Ratna Lim menyebut beberapa saham dalam indeks IDX Value30 bisa menjadi pilihan investasi di tengah kondisi pasar saat ini. 

“Karena saham-saham dalam indeks ini dipilih berdasarkan valuasinya yang masih relatif rendah atau murah terhadap industrinya,” ucap dia kepada Kontan akhir pekan lalu. 

Head of Research Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas bilang penghuni indeks IDX Value30 punya valuasi yang cukup undervalued dan Return on Equity (ROE) yang mayoritas cukup tinggi. 

"Hanya saja dengan kondisi harga yang sedang downtrend sebaiknya menunggu momentum yang tepat jika ingin melakukan pembelian,” katanya.

Baca Juga: Cek Saham LQ45 dengan Penurunan Tertinggi pada Rabu (19/6), Ada SRTG, ARTO, dan MAPI

Sukarno menyebut GJTLBBTNAUTOELSAPGASERAA dan ASII merupakan saham yang memiliki valuasi paling undervalued dari sisi Price Earning (PE), Price Book Value (PBV) dan Price per Sales Ratio (P/S). 

Harga saham ASII pada perdagangan Rabu, 19 Juni 2024 ditutup di level 4.450, naik 30 poin atau 0,68%. Sejak awal tahun 2024, harga saham ASII sudah anjlok 1.250 poin.

Sukarno memproyeksikan untuk target jangka pendek hingga menengah jika sudah mulai adanya indikasi sinyal beli potensi kenaikan 4%–10% dan jangka panjang bisa di atas 10%.

“Tetapi untuk saat ini strategi atau rekomendasi untuk investor bisa wait and see terlebih dahulu atau buy on weakness karena pasar masih dalam tekanan,” jelas dia.

Berdasarkan valuasi termurah, saham pilihan Ratna jatuh pada ADRO dengan PER di 3,73 kali. Kemudian ada ASII dan PGAS dengan PER masing-masing di level 6,07 kali dan 4,5 kali. 

Dalam hitungannya target harga ASII ada di Rp 5.000 per saham. Kemudian target harga saham ADRO di Rp 2.970 dan PGAS di Rp 1.550 per saham. 

Baca Juga: Emiten Milik Orang Terkaya RI Beri Dividen dan Saham Bonus, Apa Layak Beli?

Ratna bilang BBTN, BSDE dan CTRA juga tergolong murah secara valuasi. Namun ketiga emiten itu akan lebih menarik jika The Fed telah menurunkan suku bunga. 

“Sehingga Bank Indonesia juga dapat menurunkan BI Rate, dengan begitu harapnya akan lebih menarik bagi saham-saham di sektor properti dan yang terkait,” kata Ratna. 

Valuasi BBTN relatif rendah dengan rasio PBV di kisaran 0,56 kali. Sementara itu PBV BSDE berada di level 0,53 kali dan CTRA dengan PVB di kisaran 1,02 kali. 

Dalam hitungan Ratna target harga BBTN berada di level Rp 1.500 per saham. Kemudian target harga dua saham properti, yakni BSDE dan CTRA masing-masing berada di Rp 1.150 dan Rp 1.300. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih