Berikut perkembangan vaksin Covid-19 oleh perusahaan farmasi Tanah Air



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten farmasi Tanah Air tengah mengembangkan vaksin Covid-19, dua di antaranya adalah PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan perusahaan farmasi pelat merah PT Bio Farma.

Kalbe Farma melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan perusahaan obat biologi dari Korea Selatan, Genexine, Inc.  untuk mengembangkan vaksin corona virus baru atau Covid-19.  

Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius menyatakan saat ini vaksin Corona masih dalam tahapan uji klinis fase satu di Korea. Adapun sekarang juga sedang dalam persiapan protokol uji klinis fase 2 di Indonesia sampai Oktober hingga November 2020.


"Persiapan uji klinis tahap 2 di Indonesia adalah persiapan protokol uji klinis dan  sedang dilakukan konsorsium dengan BPOM," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (23/8).

Baca Juga: Kasus corona melonjak, pemerintah Seoul mewajibkan penggunaan masker di tempat umum

Sebelumnya, pada (23/7), Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma, Lukito Kurniawan Gozali menjelaskan sehubungan dengan kerjasama dengan Genexine, Korea Selatan di dalam mengembangkan vaksin Corona, saat ini perusahaan sedang mempersiapkan proses uji klinis tahap dua di Indonesia.

"Diharapkan proses uji klinis dapat berjalan dengan baik sehingga vaksin Covid-19 dapat didistribusikan pada pertengahan 2021," paparnya dalam keterangan resmi.

Adapun bagi perusahaan pelat merah yang merupakan perusahaan vaksin paling besar setelah Eropa, Amerika Serikat, dan India yakni PT Bio Farma (persero) juga tengah mengembangkan vaksin Corona.

Pada Jumat (21/8) Bio Farma memastikan bakal menerima bulk/konsentrat vaksin Covid-19 Ready To Fill (RTF)  dari Sinovac sebanyak 50 juta dosis pada November 2020 sampai dengan Maret 2021 mendatang. Pengiriman bulk dari Sinovac ini dilakukan bertahap.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir memaparkan, kiriman 10 juta dosis bulk vaksin Covid-19 pertama di bulan November 2020 dan pada Desember 2020 akan datang 10 juta dosis bulk berikutnya.

"Kemudian pada bulan Januari 2021 hingga Maret 2021 akan datang 10 juta dosis bulk vaksin Covid-19 setiap bulannya, sehingga total yang akan diterima Bio Farma sampai dengan Maret 2021 adalah sebanyak 50 juta bulk vaksin Covid-19," jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (21/8).

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Minggu (23/8):153.535 kasus, 107.500 sembuh, 6.680 meninggal

Honesti melanjutkan, bulk yang akan diterima oleh Bio Farma dalam bentuk RTF, pada bulan November 2020 tidak akan langsung diproduksi, tetapi akan dilakukan serangkaian pengujian di Bio Farma dan proses regristrasi di BPOM, sampai pada akhirnya siap untuk diproduksi.

Setelah serangkaian proses tersebut selesai, Bio Farma akan melanjutkan proses filling and packaging untuk menjadi produk akhir (Finished Product) sehingga di dalamnya terdapat komponen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), dan transfer teknologi dalam bidang fill/finish bulk dengan technology transfer pengujian.

Bio Farma sendiri sudah mempersiapkan fasilitas produksi vaksin Covid-19 dengan kapasitas sebanyak 100 juta dosis pada bulan Agustus 2020, dan pada akhir Desember 2020, akan ada tambahan kapasitas produksi sebanyak 150 juta dosis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto