KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa indikator ekonomi di pasar mulai memperlihatkan perbaikan. Misalnya, Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang menguat November lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menghijau, serta dana asing yang masuk ke pasar, serta berkurangnya net sell asing. Pengamat pasar modal Budi Frensidy mengatakan, implikasi tekanan eksternal yang negatif mulai reda, berganti efek positif. "Tetapi tetap perlu untuk diwaspadai," kata Budi, pekan lalu. Dia melihat, kondisi perekonomian Indonesia yang tumbuh sekitar 5%, masih cukup bagus diantara negara-negara G-20. Peluang pertmbuhan masih terbuka dan selalu ada karena didukung oleh aspek demografi, pertumbuhan kelas masyarakat menengah, dan potensi ekonomi lainnya seperti pariwisata yang ditargetkan mampu mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara.
Berikut perkiraan ekonomi 2018 dan 2019 versi Budi Frensidy
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa indikator ekonomi di pasar mulai memperlihatkan perbaikan. Misalnya, Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang menguat November lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menghijau, serta dana asing yang masuk ke pasar, serta berkurangnya net sell asing. Pengamat pasar modal Budi Frensidy mengatakan, implikasi tekanan eksternal yang negatif mulai reda, berganti efek positif. "Tetapi tetap perlu untuk diwaspadai," kata Budi, pekan lalu. Dia melihat, kondisi perekonomian Indonesia yang tumbuh sekitar 5%, masih cukup bagus diantara negara-negara G-20. Peluang pertmbuhan masih terbuka dan selalu ada karena didukung oleh aspek demografi, pertumbuhan kelas masyarakat menengah, dan potensi ekonomi lainnya seperti pariwisata yang ditargetkan mampu mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara.