KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat berkinerja ciamik pada tiga bulan pertama tahun ini, tapi pada kuartal kedua 2021 kinerja aset kripto justru terpukul. Sentimen seperti pelarangan penambangan Bitcoin di China, adanya pernyataan negatif dari bank sentral terhadap aset kripto, hingga aksi profit taking seiring penguatan yang sudah terlalu signifikan mewarnai pergerakan aset kripto pada kuartal kedua 2021. Walau begitu, jika dihitung sejak awal tahun, imbal hasil yang ditawarkan aset kripto masih terbilang luar biasa. Tengok saja kinerja aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar seperti di bawah tabel ini, dengan sumber data Coinmarketcap:
Aset kripto | Return semester I 2021 |
Bitcoin | 17,42% |
Ethereum | 187,39% |
Binance Coin | 644,31% |
Cardano | 581,58% |
XRP | 200% |
Dogecoin | 2.300% |
Polkadot | 86,22% |
Uniswap | 271,46% |
Lihat saja, koin yang bermula dari meme dan dianggap tidak punya fundamental seperti Doge mampu mengalami kenaikan hingga 2.300%. Bahkan, pada awal Mei, koin ini sempat menyentuh level US$ 0,68 walau kemudian mengalami
crash yang dalam seiring dengan jatuhnya harga Bitcoin.
Jika menghiraukan Doge karena dianggap minim nilai
use & case dan harganya lebih didorong spekulasi semata, maka Binance Coin (BNB) menjadi aset kripto yang kinerjanya paling apik sepanjang semester pertama 2021.
Baca Juga: Kinerja Bitcoin mengalahkan aset konvensional di semester pertama tahun ini CEO Triv.co.id Gabriel Rey mengatakan tingginya kinerja BNB tidak terlepas dari naik pamornya
decentralized finance (DeFi). Selain itu, DeFi juga akan selalu memiliki permintaan seiring pengguna aset kripto selalu membutuhkan
exchanger dan
yield farming dari aset kriptonya. Dus, BNB mempunyai fundamental yang jelas, berbeda dengan altcoin layaknya Doge yang pergerakannya lebih dikarenakan spekulasi. Walau begitu, ia melihat prospek BNB justru cenderung tertekan pada sisa akhir tahun ini. Hal ini seiring dengan mulai adanya negara seperti Inggris yang melarang Binance Exchange. Jika negara lain ikut melarang Binance Exchange, tentu akan menjadi sentimen negatif bagi BNB. “Jadi investor BNB sebaiknya memperhatikan hal ini. Aset kripto yang mungkin punya prospek menarik adalah Ethereum (ETH) seiring semakin dekatnya dengan peluncuran Ethereum 2.0,” kata Gabriel kepada Kontan.co.id, Kamis (1/7).
Baca Juga: Potensi perdagangan kripto perlu dikelola secara cermat Editor: Wahyu T.Rahmawati