Berikut proyeksi pergerakan kurs rupiah pada perdagangan Senin (28/9)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mencatatkan kinerja baik pada sepekan kemarin, rupiah diproyeksikan melemah mengawali perdagangan awal pekan ini. Pada Jumat (25/9) rupiah di pasar spot berhasil menguat 0,12% ke Rp 14.873 per dolar Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah masih tercatat melemah 0,94% dalam sepekan.

Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah justru mengakhiri pekan lali dengan pelemahan tipis 0,01%. Mata uang Garuda tercatat ditutup ke Rp 14.951 per dolar AS sehingga dalam sepekan terkoreksi sedalam 1,24%. 

Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong mengatakan, peluang rupiah untuk melemah cenderung terbuka. Menurut dia, pelaku pasar yang masih risk averse di tengah ketidakpastian ekonomi akan menyebabkan indeks dolar menguat dan membuat rupiah kembali takluk di hadapan dolar AS.


Berbeda dengan Lukman, Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana justru menilai ada kemungkinan rupiah terapresiasi. Hal ini disebabkan suplai dolar AS yang akan kembali bertambah setelah adanya paket stimulus yang baru saja ditambahkan.

Baca Juga: Miliaran rupiah klaim asuransi jiwa terkait Covid-19 telah dibayarkan

"Adanya stimulus tambahan yang diusulkan Partai Demokrat senilai US$ 2,2 triliun akan membuat pasokan dolar AS melimpah. Dengan demikian dolar AS akan berpeluang melemah dan pada akhirnya membuat rupiah berpeluang menguat," kata Fikri ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (27/9).

Fikri memperkirakan rupiah akan diperdagangkan pada rentang Rp 14.720 per dolar AS-Rp 14.970 per dolar AS pada perdagangan Senin (28/9). Sementara Lukman menghitung rupiah ada di kisaran Rp 14.900 per dolar AS-Rp 15.050 per dolar AS.

Baca Juga: Harga emas merosot 4,58% sepekan, investor pilih safe haven yang lain

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati