KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat pekan lalu (18/10) ditutup pada level 6.191 atau menguat 0,2%. Untuk hari ini, Senin (21/10) MNC Sekuritas memproyeksikan pergerakan IHSG masih rentan terkoreksi. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan selama IHSG belum menguat menembus level 6.283, penguatannya sudah terbatas dan rentan koreksi. Area koreksi terdekat diperkirakan di area 6.100-6.050. Herditya merekomendasikan sejumlah saham untuk dicermati hari ini.
“Saham-saham tersebut adalah
INDY,
MIKA,
WIKA, dan
ISAT,” jelasnya, Senin (21/10). Pada pekan lalu saham
INDY ditutup menguat 5,7% di level 1.390. Saat ini posisi INDY menurut Herditya diperkirakan penguatannya masih dapat berlanjut.
Baca Juga: Simak rekomendasi analis untuk saham emiten logam dan mineral Lewat pergerakannya yang bakal terus menguat pada hari ini, Herditya menyarankan investor lakukan
buy on weakness di level 1.300-1.375 dengan target harga di Rp 1.530 dan Rp 1.600. Level
stoploss saham INDY di bawah Rp 1.245. Kemudian Herditya merekomendasikan
MIKA. Menurutnya penguatan saham MIKA yang terjadi pekan lalu adalah sinyal yang membuat sahamnya berpotensi untuk melanjutkan penguatannya. Pada hari ini, Herditya menyarankan investor lakukan
buy on weakness saham MIKA di rentang Rp 2.740-Rp 2.800 dengan target harga Rp 3.100 dan Rp 3.250. Level
stoploss yang harus diperhatikan di bawah Rp 2.620. Herditya juga merekomendasikan
WIKA yang posisi sahamnya masih berpotensi untuk lanjut menghijau. Herditya menyarankan investor lakukan
buy on weakness di level Rp 1.880-Rp 1.960 dengan target harga di Rp 2.150, dan Rp 2.220. Adapun level
stoploss yang harus diperhatikan di bawah Rp 1.815.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham Profindo Sekuritas untuk perdagangan hari ini Terakhir, Herditya mencermati saham
ISAT. Pada pekan lalu saham
ISAT ditutup melemah 2,5% pada level Rp 3.100. Pada hari ini Herditya memperkirakan saham ISAT masih berpotensi untuk kembali terkoreksi. Perhatikan area Rp 2.800 dan Rp 2.130 sebagai area koreksi. Adapun Herditya menyarankan investor lakukan
sell on strength di rentang Rp 3.100-Rp 3.260. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi