Berikut Strategi Badan Pangan Nasional Dalam Menghadapi Krisis Pangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Bangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan, saat ini pemerintah hanya memiliki stok pangan yang sangat kecil dibandingkan kebutuhan bulanan nasional, sehingga tidak dapat melakukan intervensi untuk stabilisasi pasokan dan harga hulu hilir.

Berdasarkan pantauanya, stok cadangan pangan yang dimiliki pemerinh yaitu beras 788,314 ton, sementara kebutuhanya 2,46,787 ton/ bulan, selanjutnya stok gula saat ini 166.79,12 ton sementara kebutuhanya 268.241 ton per bulan, stok daging sapi 663,81 ton dan kebutuhanya 58.866 ton/ bulan, stok daging kerbau 21.453,26 kebutuhannya 58.866 ton/ bulan.

Selanjutnya stok cabai 0,03 ton dan kebutuhanya 165,095 ton/ bulan, stok daging ayam 62,00 ton kebutuhan 266.287 ton/bulan, minyak goreng stok 19.221,02 kl kebutuhanya 497.448 kl/bulan, stok bawang merah 1,93 ton kebutuhan 98,323 ton/bulan, stok bawang putih 0,25 ton kebutuhanya 51,824 ton/ bulan dan stok telur ayam 6,84 ton kebutuhanya 442.523 ton / bulan.


Baca Juga: NFA Minta BUMN Pangan dan Swasta Jadi Offtaker Serap Live Bird Peternak Mikro Kecil

Sementara stok jagung 0 (nol) sementara kebutuhanya 1.177.283 ton/bulan, begitupun dengan stok kedelai.

Untuk itu Badan Pangan melakukan ekstra effort dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan nasional sekaligus dalam rangka pengendalian inflasi daerah, salah satunya dengan melakukan mobilisasi pangan dari daerah surplus ke daerah defisit

"Badan pangan nasional telah melakukan mobilisasi pangan antar wilayah melalui fasilitasi biaya distribusi maupunskema B2b selama bulan Maret sd september 2022 untuk memastikan stabilisasi pasokan dan harga pangan antar wilayah dan antar waktu," jelas Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi melalui keteranganya, Kamis (20/10).

Adapun di antaranya adalah mobilisasi sapi hidup dari wilayah surplus seperti Nganjuk, Boyolali Sumbawa dll ke wilayah Jabodetabek sebanyak 1.405 ekor, mobilisasi cabai dari Sulawesi ke Pasar Induk Kramat Jati sebanyak 79.329 kg,  jagung dari NTB dan Jawa Tengah ke wilayah peternak sebanyak 2.739.661 kg dan bawang merah dari Bima ke Palembang, Temanggung dan Bangka sebanyak 36.670 kg.

Badan Pangan juga memfasilitasi penyerapan livebird oleh BUMN pangan dan perusahaan integrator sebanyak 107.572 - 185.341 ekor. Selanjutnya Badan Pangan juga fasilitasi cabai merah kerititing dari Jawa tengah ke Jambi dan Kepulauan Riau sebanyak 9.700 kg.

Baca Juga: Revisi Perpres Penugasan Bulog untuk Ketahanan Pangan Tinggal Diteken Presiden

"Badan Pangan telah memfasilitasi mobilisasi telur ayam ras sebanyak 42.000 kg dalam rangka operasi pasar di wilayah Jabodetabek," jelas Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto