MOMSMONEY.ID – Investasi tak selalu mengutamakan soal untung ya moms. Amartha Mikro Fintek atau Amartha sebagai microfinance marketplace mengajak generasi milenial untuk memulai berinvestasi dengan prinsip
impact investing. Apa itu
impact investing?
Impact investing yakni pendanaan berdampak atau strategi investasi yang menghasilkan keuntungan sekaligus menciptakan dampak positif untuk sosial dan lingkungan. Belakangan ini, tren berinvestasi dengan prinsip
impact investing mulai banyak dipertimbangkan oleh berbagai investor berskala global. Di Amartha sendiri, beberapa investor seperti Women’s World Banking, Norfund dari Norwegia, dan Mandiri Capital menyatakan ketertarikannya bergabung sebagai pendana di Amartha adalah karena kesamaan nilai.
Amartha sebagai perusahaan yang menerapkan prinsip bisnis berkelanjutan, sangat mengutamakan penciptaan dampak dari layanan yang kami berikan. Amartha juga melihat potensi pasar yang sangat besar dengan membawa nilai
impact investing ini. Bagi investor, pendanaan berdampak dinilai lebih
sustainable dan tetap menghasilkan
return yang tidak kalah baik dengan investasi tradisional.
Baca Juga: Waspada! Berikut Modus Kejahatan Perbankan yang Baru Berdasarkan studi Angel Investor Network Indonesia (ANGIN) pada 2020 lalu, salah satu sektor yang menjanjikan
impact investing adalah pada perempuan pelaku usaha mikro yang dinilai dapat memberikan kontribusi 135 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1,8 kuadriliun pada PDB tahunan. Nah, untuk memfasilitas investor yang ingin berinvestasi pada
impact investing. Saat ini, aplikasi Amartha sudah dilengkapi dengan fitur
impact investing, di mana pendana dapat mengetahui dampak apa saja yang sudah mereka ciptakan, serta memilih pendanaan berdasarkan kategori
impact-nya. Jika Anda tertarik untuk investasi dengan prinsip
impact investing. Anisa Aprilia, Certified Financial Planner memberikan beberapa tips bagi generasi milenial yang ingin memulai
impact investing melalui platform
microfinance marketplace.
Baca Juga: BRI Terapkan Teknologi AI untuk Lindungi Data Nasabah 1.
Impact investing dapat menjadi pilihan bagi generasi milenial dalam mendiversifikasi portofolio investasinya. Untuk memastikan pendanaan dapat menciptakan dampak maka pendana harus mencermati portofolio usaha yang akan didanai. Sektor seperti UMKM perempuan, usaha rumah tangga, pertanian dan perkebunan ramah lingkungan, bisa menjadi pilihan untuk melakukan
impact investing, karena berpeluang memperoleh imbal hasil dari sektor tersebut dan menciptakan dampak. 2. Selain mencermati jenis usaha yang didanai, beberapa indikator juga perlu dicek dalam memilih platform
lending yang akan menyalurkan pendanaan. Di antaranya, perusahaan memiliki n
on performing loan (NPL) stabil di bawah 1%, perusahaan rutin mempublikasi laporan pengukuran dampak, serta angka TKB90 yang semakin mendekati angka 100%. Seluruh informasi tersebut bersifat publik sehingga dapat diakses oleh pendana.
3. Memilih platform
lending untuk melakukan
impact investing. Pendana bisa melihat siapa investor berskala global dan nasional yang mendukung perusahaan tersebut. Kalau investor profesional saja sudah bergabung, berarti tidak ada salahnya pendana ritel juga ikut bergabung.
Baca Juga: IHSG Ditutup Turun 0,85% ke 6.984 Pada Rabu (22/6), Asing Jual SMMA, BRMS, BBRI Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Nina Dwiantika