KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momen bulan Ramadan dan Lebaran sudah usai. Tak bisa dipungkiri, momen hari raya justru membuat pengeluaran bisa jauh lebih tinggi. Apalagi, ketika seseorang cenderung abai dalam menerapkan pola pengaturan finansial, tanpa memprioritaskan kebutuhan primer. Dengan promo belanja yang bertebaran, pengeluaran pun bisa tak terkendali dan membuat uang tunjangan hari raya (THR) tak bersisa. Belum lagi, kebutuhan konsumtif lainnya di hari raya yang sebenarnya masih ada yang bisa ditunda. Kini, saatnya kembali mengatur keuangan Anda agar kembali sehat. Belajar dari pengalaman pahit beberapa orang ini, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Dimas Ardhinugraha memberikan tips untuk menata kembali keuangan pasca-lebaran. Berikut tips dari Dimas:
1. Pahami hakikat Ramadan dan Lebaran Bulan Ramadan yang diakhiri dengan lebaran adalah momen bagi umat Islam untuk merefleksikan diri, mengasah empati, dan berbagi kebaikan dengan sesama. Namun yang terjadi, masih banyak di antara kita yang berperilaku konsumtif, tak terkecuali di masa pandemi ini. “Seringkali, keinginan lebih besar dari kebutuhan dan melebihi daya beli, sehingga berujung kepada utang. Hal ini adalah perilaku keuangan yang tidak sehat. Kalau hal ini terjadi, segera lakukan introspeksi diri dan jangan sampai terjadi lagi di kemudian hari,” kata Dimas dalam keterangan tertulis, Minggu (16/5).
Baca Juga: Tips memperbaiki kesehatan keuangan pasca-Lebaran 2. Belanja dengan cerdas Di masa pandemi seperti ini, tradisi saat Lebaran tidak banyak berubah. Meski aktivitas di luar rumah masih terbatas, tetap saja tercetus keinginan untuk berbelanja untuk Lebaran dalam bentuk pakaian, kue-kue ringan, dan masih banyak lagi. “Ketika daftar belanja semakin panjang, saatnya kita memilah, mana barang-barang yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang hanya keinginan sementara. Tambahkan lagi, apakah pembelian barang ini bisa ditunda atau tidak,” ujar dia. Untuk lebih ketat mengawasi pengeluaran keuangan Anda, usahakan setiap pembelanjaan menggunakan uang tunai atau kartu debit, paling tidak untuk sementara waktu. Hindari penggunaan kartu kredit yang berlebih. “Ingat, kartu kredit bukanlah harta kita, melainkan utang,” ujar Dimas.
Baca Juga: 10 Hal ini perlu Anda ketahui sebelum membeli aset kripto 3. Perketat pengeluaran Saat kondisi keuangan tidak sehat pasca-Lebaran karena adanya tambahan beban utang, lakukan pengetatan keuangan. Buat catatan keuangan untuk mengetahui pos-pos mana yang bisa dikeluarkan. “Kalau perlu, Anda bisa lebih frontal dengan menghilangkan pos-pos yang biasa digunakan untuk memanjakan diri, seperti pos belanja pakaian, hingga pos jalan-jalan ke mal. Anda harus lebih ketat mengikuti catatan keuangan yang sudah dibuat,” kata Dimas. Ini merupakan konsekuensi dari gaya hidup konsumtif Anda selama Lebaran dan Anda harus siap untuk lebih disiplin hingga paling tidak kondisi keuangan Anda sudah mulai sehat.
Baca Juga: Penting disiapkan sejak dini, ini cara yang benar menyiapkan dana darurat keluarga Dia menambahkan, separah-parahnya kondisi keuangan, saat Anda menerima penghasilan bulanan, alokasi untuk pembayaran utang sebaiknya tetap tidak melebihi 30% dari pemasukan, untuk mencadangkan bagi keperluan tak terduga. Ketika kondisi keuangan sudah sehat, Anda bisa menata kembali kehidupan dan menyisihkan sebagian dari pendapatan untuk diinvestasikan. “Jadikan gaya hidup konsumtif kita selama masa Ramadan sebagai pelajaran berharga agar keuangan kita tidak memburuk pasca-Lebaran,” pungkas Dimas.
Baca Juga: Jangan belanja berlebihan, ini cara bijak mengelola keuangan menjelang Lebaran Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati