Berikut Tujuh Bank Penyalur KPR Terbesar di Tahun 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR)  menjadi segmen yang selama empat tahun terakhir memiliki tren yang pertumbuhannya positif dibandingkan dengan segmen kredit bank lainnya. Bahkan ekonom memproyeksikan segmen KPR akan lebih tinggi di tahun 2024 mendatang.

Berikut adalah bank dengan nilai penyaluran pembiayaan KPR terbanyak di Indonesia menurut riset Kontan berdasarkan laporan presentasi bank di sembilan bulan pertama 2023.

Pada posisi pertama ditempati oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), bank ini mencatat pembiayaan KPR sebesar Rp 117,9 tiliun atau tumbuh 11,5% yoy per September 2023. Selanjutnya di posisi kedua ada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan pembiayaan KPR mencapai Rp56,5 triliun atau tumbuh 8,7% yoy per September 2023.


PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berada diposisi ketiga dengan penyaluran pembiayaan KPR terbesar, yakni mencapai Rp53,4 triliun atau tumbuh 11% YoY per September 2023. 

Baca Juga: Kembangkan Paylater, BTN Bidik Nasabah KPR dengan Iming-Iming Bunga Rendah

Di posisi ke empat ada PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dengan penyaluran pembiayaan KPR mencapai Rp51,22 triliun, atau tumbuh 10,59% yoy per September 2023.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masuk di posisi kelima bank terbesar yang menyalurkan pembiayaan ke KPR dengan penyaluran kredit sebesar Rp50,2 triliun atau tumbuh 18,39% YoY. Di bawahnya ada CIMB Niaga yang mencatat penyaluran pembiayaan KPR sebesar mencapai Rp42,71 triliun atau tumbuh 2,7% YoY.

Sementara PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) masih berada di posisi ke tujuh, yakni dengan total penyaluran KPR sebesar Rp41,31 triliun atau tumbuh 24,95% YoY per September 2023. Namun meskipun begitu, di bandingkan dengan keenam bank tersebut, BTN mampu mencapai pertumbuhan KPR yang lebih tinggi dari industri.

Adapun segmen KPR Subsidi masih mendominasi penyaluran kredit di segmen perumahan. Setidaknya tercatat hampir 90% merupakan rumah dengan harga di bawah Rp 2 miliar.

Direktur Keuangan BTN, Nofry Rony Poetra mengatakan, untuk penyaluran untuk harga rumah di kisaran Rp 1 miliar hingga Rp5 miliar tumbuh sebesar 150% YoY per September 2023. 

"Sebagian besar dari penyaluran KPR segmen ini didominasi oleh penyaluran melalui outlet Consumer Sales Center yang baru beroperasi 2023 di area Kelapa Gading, BSD, dan Surabaya," kata dia kepada Kontan, Rabu (29/11).

Adapun porsi penyaluran KPR dengan ticket size tersebut sebesar 2% dari total KPR BTN sampai dengan Septtember 2023.  

"Di 2024, diproyeksikan pertumbuhan pada ticket size tersebut akan naik kencang sekitar 10% YoY searah dengan adanya stimulus PPN DTP pada segmen utama dari KPR Bank BTN," jelas dia.

Pertumbuhan KPR tersebut didorong dengan kebijakan stimulus fiskal berupa PPN yang Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk KPR sampai dengan Rp 2 Miliar pada tahun fiskal 2021-2022.

Sementara itu Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi mengatakan untuk perumahan dengan harga di kisaran Rp 1 miliar tercatat memiliki porsi sebesar 70% dari total KPR CIMB Niaga.

"Masih promising terutama untuk segment di bawah 2 miliar dengan adanya insentif pemerintah terkait PPN," kata Noviady kepada Kontan, Rabu (29/11).

Di sisi lain SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso juga menyebut tren penyaluran KPR di ticket size Rp 1 miliar sampai Rp5 miliar tumbuh positif seiring dengan pertumbuhan Mandiri KPR yang double digit.

Baca Juga: Bunga Kredit Perbankan Merangkak Naik

"Di penyaluran tahun 2023, porsi ticket size ini secara average berada di kisaran 17% dari total penyaluran KPR bank Mandiri," kata Josephus kepada Kontan, Rabu (29/11).

Ke depan, Bank Mandiri melihat prospek ticket size ini diestimasikan akan tumbuh dengan cukup signifikan, utamanya di rentang harga Rp 1 miliar sampai Rp2 miliar.

"Mengingat harga tersebut mencerminkan permintaan rumah dari first home buyer di segmen middle income yang size marketnya terus tumbuh dari waktu ke waktu," jelas dia.

Sebagai informasi, pada tahun 2023 dan tahun 2024 mendatang, Pemerintah telah memberikan insentif berupa Pemberian PPN DTP bagi rumah komersial harga di bawah Rp 5 miliar, namun yang ditanggung maksimal harga Rp 2 miliar selama November 2023 – Desember 2024.

Dilanjutkan dengan Pemberian Bantuan Biaya Administrasi (BBA) selama November 2023 – Desember 2024 sebesar Rp 4 juta per rumah.  Kenaikan harga rumah bersubsidi yang memperoleh pembebasan PPN menjadi Rp 350 juta (tapak dan rusun).

Pasalnya, masih ada 12,7 juta keluarga yang belum punya rumah, hal ini disebabkan adanya kesenjangan antara permintaan dan juga ketersediaan rumah dari pengembangan yang ada.

Menurut data BTN House Price Indoex, rumah dengan tipe 70 tumbuh lebih tinggi penjualannya yakni sebesar 11,97% YoY per September 2023 secara nasional. Pertumbuhan tersebut bahkan lebih tinggi dari sebelum pandemi.  

Asal tahu saja, harga rumah ukuran besar atau tipe 70 dibandrol dengan harga berkisar Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar. 

Sementara pertumbuhan rumah ukuran kecil dengan tipe 36 dengan harga di bawah 350 juta tercatat mengalami pertumbuhan 8,40% YoY per September 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi