KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit tambang masih lesu. Berdasarkan analisis uang beredar Bank Indonesia, hingga Mei 2018, kredit pertambangan dan penggalian menurun 16,9% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 95,7 triliun. Di PT Bank OCBC NISP Tbk, penyaluran kredit pertambangan juga menurun dibandingkan tahun lalu. Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP menyatakan, hingga saat ini kredit sektor tambang porsinya hanya 3%-5% dibandingkan total portafolio kredit OCBC NISP per Mei 2018. "Trennya sendiri agak menurun dibandingkan tahun lalu," ujar Parwati. Sedangkan kredit bermasalah (NPL) sektor ini masih di level di bawah 2%. Hingga akhir tahun, OCBC NISP akan tetap menyalurkan kredit pertambangan dengan komposisi 3%-5% dari portofolio kredit OCBC NISP. Begitu pun dengan kredit macet, akan dijaga di bawah 2%.
Berisiko, bank mengurangi penyaluran kredit ke sektor tambang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit tambang masih lesu. Berdasarkan analisis uang beredar Bank Indonesia, hingga Mei 2018, kredit pertambangan dan penggalian menurun 16,9% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 95,7 triliun. Di PT Bank OCBC NISP Tbk, penyaluran kredit pertambangan juga menurun dibandingkan tahun lalu. Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP menyatakan, hingga saat ini kredit sektor tambang porsinya hanya 3%-5% dibandingkan total portafolio kredit OCBC NISP per Mei 2018. "Trennya sendiri agak menurun dibandingkan tahun lalu," ujar Parwati. Sedangkan kredit bermasalah (NPL) sektor ini masih di level di bawah 2%. Hingga akhir tahun, OCBC NISP akan tetap menyalurkan kredit pertambangan dengan komposisi 3%-5% dari portofolio kredit OCBC NISP. Begitu pun dengan kredit macet, akan dijaga di bawah 2%.