Berjarak 3 Meter, Jet Tempur China Pepet Pesawat Militer AS di Laut China Selatan



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Sebuah jet tempur China dilaporkan sempat terbang dalam jarak yang sangat dekat dengan pesawat militer China pada 21 Desember lalu di atas Laut China Selatan.

Dilansir dari Reuters, insiden ini melibatkan jet tempur J-11 Angkatan Laut China dan pesawat RC-135 Angkatan Udara AS. Jarak keduanya diperkirakan sekitar 10 kaki atau sekitar 3 meter.

"Jet China datang dalam jarak 10 kaki dari sayap pesawat, tetapi 20 kaki dari hidungnya, yang menyebabkan pesawat AS melakukan manuver mengelak," kata seorang juru bicara militer AS.


Insiden ini membuktikan tuduhan militer AS yang sempat menyebut bahwa pesawat militer China belakangan ini semakin sering menunjukkan perilaku yang berbahaya.

Militer AS menyarankan agar semua negara di kawasan Indo-Pasifik menggunakan wilayah udara internasional dengan aman dan sesuai dengan hukum internasional.

Baca Juga: Libatkan 71 Pesawat, Taiwan Melaporkan Intimidasi Terbesar China ke Zona Udaranya

Kedutaan Besar China di Washington masih belum memberikan tanggapan terkait insiden tersebut.

Pesawat dan kapal militer AS memang secara rutin melakukan operasi patroli atau melakukan perjalanan di kawasan Laut China Selatan. Bagi China, kehadiran armada rivalnya itu tidak baik untuk perdamaian.

Di sisi lain, China telah mengklaim sebagian besar Laut China Selatan yang tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif Vietnam, Malaysia, Brunei, Indonesia, dan Filipina.

Laut China Selatan dianggap sangat strategis karena menjadi jalur perdagangan internasional bernilai triliunan dolar. Perairan di bawahnya pun disebut kaya dengan sumber daya alam, baik ikan maupun gas alam.

Baca Juga: Rivalitas AS-China Mendorong Negara-Negara Asia Tenggara untuk Memiliki Kapal Selam

Gesekan Militer China dengan Negara Lain

Bulan Juni lalu Departemen Pertahanan Australia mengatakan sebuah pesawat tempur China, dengan manuver yang berbahaya, mencegat sebuah pesawat pengintai militer Australia di wilayah Laut China Selatan pada bulan Mei.

Jet tempur China itu dilaporkan terbang dekat di depan pesawat RAAF dan mengeluarkan serpihan kotoran yang berisi potongan-potongan kecil aluminium. Serpihan tersebut tertelan ke dalam mesin pesawat Australia.

Di bulan yang sama, militer Kanada juga menuduh pesawat tempur China telah mengganggu aktivitas patroli pesawat Kanada. Militer Kanada terkadang harus mengubah jalur penerbangan mereka.