Berjuta-juta ayam goreng krispi, cuma satu dari Cikarang



Menu ayam goreng krispi kini makin merakyat. Tengok saja, makin banyak gerai-gerai yang menjual ayam goreng krispi ini. Tak hanya di pusat belanja, gerai ayam goreng krispi ini juga bermunculan di jalan-jalan kompleks perumahan. Meski persaingan semakin ketat, H. Agus Salim masih berani terjun pada usaha ayam goreng krispi yang dia beri merek Has Fried Chicken (HFC). Ia membuka gerai pertama kali di Cikarang, Bekasi, April lalu. Begitu membuka gerai baru, Agus langsung menawarkan kemitraan. Maklum, usaha ayam goreng ini sebenarnya merupakan pengembangan bisnis rumah potong ayam miliknya. Dalam usaha rumah potong itu, Agus mampu menghasilkan 2.500 potong ayam per jam berkat kecanggihan teknologi pengolahannya. Alhasil, para mitra tak perlu khawatir soal stok bahan baku ayam yang menjadi menu andalan. Hingga saat ini, HFC telah memiliki 13 booth dan tiga gerai yang tersebar di wilayah Cikarang dan Bekasi. Sebelas booth di antaranya merupakan milik mitra. Banyaknya mitra yang memilih booth karena merek HFC masih tergolong baru, sehingga masih dalam tahap perkenalan. "Kami masih dalam tahap sosialisasi," ujar Ida Purnama, Staf Pemasaran HFC.Gerai ayam goreng krispi ini memiliki empat konsep usaha, yakni booth, booth square, ruko, dan free standing (restoran). Gerai ini membidik konsumen rumahan yang berada di kota-kota satelit. HFC mengutamakan pelayanan yang cepat, kelezatan, dan pengolahan yang higienis, namun harganya tetap terjangkau. "Kami mempunyai harga paket makanan dari Rp 5.000 hingga Rp 8.500," ujar Ida.Bagi mitra yang berminat terjun ke bisnis ini, nilai investasi gerai ayam goreng ini mulai Rp 15,8 juta untuk paket booth. Adapun paket booth square investasinya Rp 75 juta. Besar investasi paket ruko Rp 250 juta dan paket restoran Rp 600 juta. Nilai investasi ini sudah termasuk initial fee, bahan baku, dan peralatan. Kerja sama kemitraan ini berlaku selama lima tahun. Untuk paket yang tidak menggunakan booth, HFC mengutip royalty fee sebesar 8%. Menurut skenario HFC, mitra bisa balik modal dalam waktu satu hingga dua tahun. "Kami menargetkan mitra bisa mendapat omzet Rp 500.000 hingga Rp 5 juta per hari, sesuai dengan paket yang dipilih," ujar Ida. Dwinta Amelia, mitra yang baru dua bulan membuka booth HFC, bisa menjual 150 kotak per hari. Paket yang paling laris adalah paket komplet seharga Rp 11.000. Menurutnya, prospek HFC bagus karena rasa ayamnya tak kalah dengan resto ayam ternama. Selain berjualan di depan ruko, Dwinta juga aktif menawarkan paket ayam goreng ini ke perkantoran di sekeliling ruko. Tak lupa, Dwinta juga menerima pesanan untuk acara ulang tahun dan pernikahan. Menurut dia, penjualan pada momen khusus ini mampu mendongkrak omzet. Dwinta pun optimistis, modalnya bisa kembali dalam waktu sembilan bulan. "Penjualan saya lebih dari 10 ekor per hari, lebih tinggi dari target HFC sebanyak 10 ekor," ujarnya. Sebulan, ia pun meraup omzet Rp 11 juta. PT Bagasari Has Inti FoodPusat Niaga dan Perkantoran Sentra Cikarang Blok B-12Jl. Industri Cikarang, Cibarusah,BekasiTelp: 021-8911 7666

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi