Berkah aksi merger BTPN dan Bank Sumitomo Mitsui



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anda termasuk investor beruntung yang sempat membeli saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) akhir bulan lalu? Kalau ya, selamat atas cuan besar yang Anda raih. 

Harga saham BTPN memang naik tinggi. Di 25 Januari lalu harga saham ini masih Rp 2.590 per saham. Di 31 Januari, harga sahamnya sudah jadi Rp 3.560 per saham, atau naik 37,45%. Bahkan, secara intraday, BTPN sempat mencapai Rp 4.070 per saham.

Harga saham BTPN melesat didorong sentimen persiapan merger bank ini dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. Kedua bank wajib merger lantaran Sumitomo Mitsui Banking Corporation memiliki kepemilikan cukup besar di kedua bank tadi.


Harga saham BTPN melesat lantaran merger ini diyakini akan berdampak positif bagi kinerja. Eka Savitri, Analis Danareksa Sekuritas, menilai, bila menilik model bisnis inti kedua bank, merger ini akan menguntungkan keduanya.

BTPN memiliki modal besar karena kebijakan payout ratio minimal. Model bisnis yang dijalankan juga memungkinkan bank ini menjaring margin tinggi. Tambah lagi, bank ini fokus pada penyaluran kredit mikro, yang lebih memiliki bobot risiko lebih rendah dari pinjaman korporasi, yang menjadi fokus Bank Sumitomo.

Penggabungan ini juga berpotensi menambah modalnya. Bila mengacu buku tahun 2017, modal inti kedua bank akan mencapai Rp 27 triliun. Dus, bank hasil merger akan punya peluang lebih cepat naik menjadi BUKU IV, yang mensyaratkan modal inti minimal Rp 30 triliun. "Ini juga sejalan dengan konsolidasi OJK," tutur Eka, kemarin.

Pendapat analis Binaartha Parama Sekuritas M. Nafan Aji juga setali tiga uang. Selain peningkatan aset, merger ini akan memberikan target pasar lebih luas bagi BTPN. 

Bank pensiunan ini berpeluang masuk pembiayaan korporasi, yang selama ini jadi pasar Bank Sumitomo. Bahkan, BTPN memiliki peluang masuk ke bisnis fasilitas pendanaan proyek infrastruktur. 

Sementara itu Priscilia Thany, Analis Mandiri Sekuritas, menyebut, setelah penggabungan ini, Grup Sumitomo berniat meningkatkan kepemilikan di BTPN menjadi lebih dari 50%. Jika hal ini terjadi, ada peluang terjadi penawaran tender.

Dengan asumsi nantinya Sumitomo Mitsui Banking Corporation akan memiliki saham mayoritas, Priscilia memberi rekomendasi buy saham BTPN. Ia juga menaikkan target harga BTPN dari semula Rp 3.260 per saham menjadi Rp 5.700 per saham. 

Sedangkan Eka mempertahankan rekomendasi hold untuk BTPN, dengan target harga Rp 3.900 per saham. Nafan memberi rekomendasi netral dengan target harga Rp 4.000 per saham. Kemarin, harga saham BTPN ditutup di level Rp 3.170 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati