KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten di bidang infrastuktur, penggalian, dan perdagangan besar, PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) telah mengamankan kontrak senilai Rp 416 miliar, Jumat (19/3). Adapun penandatangan kontrak suplai batu dan pasir itu dilakukan untuk mengamankan sumber cadangan material. “Kerjasama yang kami lakukan dalam rangka mengamankan sumber cadangan material demi memenuhi banyaknya kontrak kerja yang harus dilaksanakan oleh BEBS. Hal strategis lainnya, kontrak ini menjadikan stok kami melimpah sehingga tidak ada alasan bagi perusahaan untuk terhambat berproduksi," jelas Direktur Utama PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) Hasan Muldhani dalam keterangan resmi, Jumat (19/3). Asal tahu saja, kontrak kerjasama itu melibatkan rekanan dua perusahaan yakni PT Sinar Pasogit Quarry (SPQ) dan PT Rimba Jaya Semesta (RJS). Penandatanganan kontrak pertama antara BEBS dengan SPQ meliputi kewajiban rekanan untuk memasok pasir cor sebanyak 1.800.000 m³ senilai Rp 306 miliar selama kurun waktu lima tahun ke depan.
Berkah Beton Sadaya (BEBS) amankan kontrak Rp 416 miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten di bidang infrastuktur, penggalian, dan perdagangan besar, PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) telah mengamankan kontrak senilai Rp 416 miliar, Jumat (19/3). Adapun penandatangan kontrak suplai batu dan pasir itu dilakukan untuk mengamankan sumber cadangan material. “Kerjasama yang kami lakukan dalam rangka mengamankan sumber cadangan material demi memenuhi banyaknya kontrak kerja yang harus dilaksanakan oleh BEBS. Hal strategis lainnya, kontrak ini menjadikan stok kami melimpah sehingga tidak ada alasan bagi perusahaan untuk terhambat berproduksi," jelas Direktur Utama PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) Hasan Muldhani dalam keterangan resmi, Jumat (19/3). Asal tahu saja, kontrak kerjasama itu melibatkan rekanan dua perusahaan yakni PT Sinar Pasogit Quarry (SPQ) dan PT Rimba Jaya Semesta (RJS). Penandatanganan kontrak pertama antara BEBS dengan SPQ meliputi kewajiban rekanan untuk memasok pasir cor sebanyak 1.800.000 m³ senilai Rp 306 miliar selama kurun waktu lima tahun ke depan.